Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy hafizhahullah
HADITS ‘ABDULLOH BIN MAS’UD radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ»
Dari Abdulloh bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Alloh, maka dia mendapatkan satu kebaikan dengannya. Dan satu kebaikan itu (dibalas) sepuluh lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.”([1])
Di dalam riwayat lain dengan lafazh:
«اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ عَلَيْهِ، أَمَا إِنِّي لا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ عَشْرٌ، وَلامٌ عَشْرٌ، وَمِيمٌ عَشْرٌ، فَتِلْكَ ثَلاثُونَ »
“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya kamu akan diberi pahala padanya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, tetapi (membaca) alif (pahalanya) sepuluh, lam sepuluh, dan mim sepuluh, sehingga itu tiga puluh (pahalanya).”([2])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
1- Perintah membaca Al-Qur’an, baik dengan hafalan atau tulisan (mushhaf).
2- Membaca Al-Qur’an adalah amalan yang berpahala besar.
3- Pahala membaca Al-Qur’an dihitung tiap huruf, yaitu setiap huruf mendapatkan satu kebaikan, dan kebaikan itu dilipat-gandakan menjadi sepuluh.
4- Alif lam mim bukan satu huruf, namun tiga huruf. Sehingga membaca alif lam mim pahalanya tiga puluh.
5- Membaca Al-Qur’an tetap mendapatkan pahala walaupun tidak memahami artinya. Karena alif lam mim yang ada di awal surat-surat Al-Qur’an hanya diketahui maknanya oleh Alloh ﷻ.
6- Sepantasnya kaum muslimin banyak membaca Al-Qur’an, mempelajari maknanya, mengamalkannya, dan mengajarkannya.
7- Kesalahan sebagian kaum muslimin yang merutinkan bacaan-bacaan tertentu yang bukan Al-Qur’an, dan tidak diajarkan oleh Rosululloh ﷺ, kemudian beranggapan akan mendapatkan kebaikan yang besar.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju Sorga-Nya yang penuh kebaikan.([3])
__________________________
Footnote:
([1]) HR. Tirmidzi no: 2910. Dishahihkan Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shohihah, no. 3327; dan Syaikh Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin 2/229
([2]) HR. Al-Khathib di dalam Tarikh Baghdad, no. 186; dihasankan Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shohihah, no. 660
([3]) Sragen, Dhuha Senin, 2-Sya’ban-1442 H / 15-Maret-2021 M