وَعَن ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شركٌ». رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو دَاوُدَ.
Dan dari Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, ‘Aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya mantra, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad, dan Abu Dawud)
Akan datang syarat kosakata hadits pada ucapan al-Mushannif rahimahullah.
Makna hadits secara global:
Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa mempergunakan perkara-perkara ini untuk tujuan menolak bahaya, dan mendatangkan kemashlahatan dari selain Allah adalah syirik (mensekutukan) Allah; dikarenakan tidak ada yang memiliki kuasa menolak madharat dan mendatangkan kebaikan kecuali Allah subhaanahu wata’aalaa. Dan berita ini bermakna larangan dari perbuatan ini.
Hubungan persesuaian hadits:
Bahwasannya di dalamnya terdapat penjelasan bahwa penggunaan perkara-perkara yang disebut ini, di dalamnya terdapat kesyirikan yang menodai tauhid.
Faidah-Faidah hadits:
- Anjuran untuk melindungi aqidah dari segala perkara yang menodainya sekalipun banyak di antara manusia melanggarnya.
- Pengharaman penggunaan perkara-perkara yang telah disebutkan di dalamnya ini.
- Bahwasannya ketiga perkara yang telah disebutkan ini adalah kesyirikan tnapa ada pengecualian.
Sumber: at-Ta’liiq al-Mukhtashar al-Mufiid, Syaikh Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan