Maksiat Mata: Melihat Kemungkaran (4) Keutamaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

 

Keselamatan Bersama Bagi Yang Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

 

Allâh berfirman:

 

أَنجَينَا ٱلَّذِينَ يَنهَونَ عَنِ ٱلسُّوٓءِ وَأَخَذنَا ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ بِعَذَابٍ بَ‍ِِِٔئِيسٍ بِمَا كَانُواْ يَفْسُقُونَ ١٦٥

 

“Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.” (QS. al-A’raf: 165)

 

Dari An-Nu’man Ibnu Basyir radhiyallaahu ‘anhuma, dari Nabi , beliau bersabda:

 

« مَثَلُ القَائِمِ في حُدودِ اللهِ ، والْوَاقِعِ فيها كَمَثَلِ قَومٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِيْنَةٍ فَصَارَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا وَكَانَ الَّذِيْنَ فِيْ أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا : لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِيْ نَصِيْبِنَا خَرْقاً وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا ، فَإِنْ تَرَكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيْعاً ، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيْهِم نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيْعاً »

 

“Perumpamaan orang yang teguh menjalankan hukum Allâh dan orang yang terjerumus didalamnya adalah bagaikan satu kaum yang berbagi tempat dalam satu kapal, sebagian mereka ada dibagian atas kapal dan sebagian lagi dibagian bawah. Sedang orang-orang dibagian bawah jika memerlukan air mereka harus (naik keatas) melewati orang-orang yang diatas. Maka mereka berkata: “Seandainya kita melobangi dibagian bawah kita dan tidak lagi mengganggu orang-orang yang diatas kita?” Maka jika mereka (yang diatas) membiarkan maksud mereka (yang dibawah) pasti mereka semua binasa. Tetapi jika mereka mencegah tangan mereka, tentu mereka selamat dan selamat semua.”([1])

 

Yang dimaksud dengan hudud disini adalah larangan-larangn Allâh, al-Qaim adalah orang yang mengingkari dan mencegah, (dan al-Waqi’ adalah orang yang terjerumus. –pent.)

Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Mendatangkan Keberuntungan

 

Allâh berfirman:

 

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ١٠٤

 

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Âli ‘Imrân: 104)

Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Mendatangkan Rahmat Allah ﷻ

 

Allâh berfirman:

 

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ٧١

 

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allâh dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allâh; sesungguhnya Allâh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah: 71)

 

(Makalah Kajian Syarah Sullamauttaufik oleh Ust. Muhammad Syahri di Rumah Bpk. H. Jarot Jawi Prigen)

__________________________________

Footnote:

([1]) HR. Al-Bukhârî (2361), at-Tirmidzi (2173), Ahmad (1840), lihat al-Jaami’ as-Shahiih li as-Sunan wa al-Masaanid (5/253)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *