Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy

Maha Benar Alloh Ta’ala yang telah berfirman:

 

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

 

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”. (QS. An-Nisa’/4: 78).

 

Kekuasaan Alloh meliputi segala sesuatu. Dia telah menetapkan adanya kematian pada manusia, maka bagaimanapun manusia menghindar dari kematian, kematian itu tetap akan menyusulnya, dimanapun manusia itu berada.

 

Telah benar Rosul-Nya yang telah bersabda:

 

مُثِّلَ ابْنُ آدَمَ وَإِلَى جَنْبِهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ مَنِيَّةً إِنْ أَخْطَأَتْهُ الْمَنَايَا وَقَعَ فِي الْهَرَمِ

 

“Telah diciptakan di dekat anak Adam sembilan puluh sembilan musibah (sebab kematian). Jika dia tidak terkena semua musibah itu, dia pasti mengalami ketuaan”.

 

(HR. Tirmidzi, no. 2456; Abu Nu’aim di dalam Al-Hiyah 2/211, dari Abdullah bin asy-Syikhkhir. Imam Tirmidzi berkata, “Ini hadits hasan shohih ghorib”. Syaikh Al-Albani berkata, “Hasan”.)

 

Yang dimaksud dengan ‘sembilan puluh sembilan’ di dalam hadits ini adalah banyak sekali, bukan membatasi dengan jumlah sembilan puluh sembilan. Sedangkan ‘maniyyah’ artinya musibah atau kematian, wallahu a’lam. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 6/304)

 

Banyak sekali sebab-sebab kematian yang mengarah kepada manusia. Seandainya manusia itu berulang kali selamat dari sebab-sebab kematian yang berupa: penyakit, kelaparan, tenggelam, terbakar, kecelakaan, dan lainnya, dia pasti mengalami ketuaan sehingga meninggal dunia.

 

Maka yang paling penting, bagaimana manusia menyiapkan bekal untuk menghadap Al-Kholiq, dengan iman yang shohih dan amal yang sholih, sehingga mendapatkan ampunan dan rahmat dari Alloh Yang Maha Pengasih.

 

Ya, Alloh anugerahkan kepada kami, istiqomah di atas agama-Mu dan husnul khotimah ketika menghadap-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa dan Maha Kuasa mengabulkannya.

 

Sragen, Ahad bakda Subuh, 1-Dzulhijjah-1442 H / 11-Juli-2021