Latihan Khusyu’ Dalam Shalat
Kadang-kadang anda shalat di belakang seorang imam yang mendatangkan sedikit sekali kekhusyu’an, maka bagaimanakah jalan untuk mewujudkan tambahan kekhusyu’an?
Anda harus benar-benar memanfaatkan waktu-waktu shalat lain yang bukan shalat fardhu. Anda harus mengerjakan shalat-shalat sunnah. Karena shalat-shalat sunnah adalah kesempatan yang sangat agung untuk berlatih kekhusyu’an. Anda akan benar-benar bisa melewatinya dengan memperpanjang bacaan([1]) dan memperpanjang berdiri. Sesungguhnya Rasulullah ﷺ telah bersabda dalam hal ini,
«أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُوْلُ الْقُنُوْتِ»
“Shalat yang paling utama adalah yang paling lama berdirinya.” ([2])
Berantusiaslah untuk memperpanjang ruku’ dan sujud. Perbanyaklah do’a di dalam sujud. Sesungguhnya Rasulullah ﷺ telah berlindung dari ketiadaan khusyu’. Beliau ﷺ bersabda,
«اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ»
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’.” ([3])
(Dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri dari kitab as-Shalaat Wa Atsaruhaa Fi Ziyaadatil Iimaan Wa Tahdziibin Nafsi, Syaikh Husain al-‘Awayisyah)
_____________________
Footnote:
([1]) Kecuali yang di dalamnya terdapat riwayat untuk tidak memperpanjang bacaan, seperti bacaan pada shalat sunnah fajar (sebelum subuh). Merujuklah pada kitab beliau Sifatu Shalaatinnabiy, Bab Bacaan Pada Shalat Sunnah Fajar, hal. 92, cet. 11, Maktab al-Islami.
([2]) HR. Imam Muslim dan lainnya. Makna thuulul qunuuth adalah lama berdiri. (Faidhul Qadiir)
([3]) HR. At-Tirmidzi, an-Nasa-iy, dan selain keduanya. Hadits dari Shahiihul Jaami’, no. 1308.