Larangan Berpuasa Sehari Atau Dua Hari Sebelum Romadhon

Hadits Hadits Tentang Ramadhan Dan Puasa (11)

Larangan Berpuasa Sehari Atau Dua Hari Sebelum Romadhon, Kecuali Bagi Orang Yang Biasa Berpuasa 

(Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsari, hafizhahullah)

Hadits Abu Huroiroh radhiyallaahu ‘anhu,

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لاَ يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ، إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمَهُ، فَلْيَصُمْ ذَلِكَ اليَوْمَ»

 

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Janganlah seorang dari kalian mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari, kecuali apabila seseorang sudah biasa melaksanakan puasa (sunnat) maka pada hari itu silahkan dia berpuasa “.([1])

 

Hadits Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhuma,

 

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَتَقَدَّمُوا الشَّهْرَ بِصِيَامِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلَّا أَنْ يُوَافِقَ ذَلِكَ يَوْمًا كَانَ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ»

 

Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhuma, dia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda: “Janganlah kalian mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari, kecuali itu mencocoki hari yang seseorang dari kalian sudah biasa melaksanakan puasa (sunnat)”.([2])

 

FAWAID HADITS:

 

1- Larangan mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari.

2- Pengecualian larangan di atas bagi orang sudah biasa melaksanakan puasa sunnat, seperti puasa Senin Kamis, dan lainnya.

3-         Ibadah ada yang wajib dan ada yang mustahab (sunnah).

4- Di antara hikmah larangan di atas adalah untuk memisahkan ibadah wajib dari ibadah nafilah (sunnah), dan menyambut puasa Romadhon dengan semangat dan kecintaan, agar berpuasa menjadi syi’ar pada bulan Romadhon yang mulia. Wallohu a’lam.

Ibnu Hajar rahimahullah menguatkan bahwa hikmah larangan adalah bahwa hukum memulai puasa Romadhon itu dengan rukyatul hilal (melihat hilal), maka barangsiapa mendahului berpuasa dia telah mencela hukum tersebut. Atau kemungkinan hikmahnya adalah larangan sikap berlebihan di dalam beragama dan melanggar batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah subhaanahu wa ta’aalaa.([3])

5- Larangan mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari, bukan berpuasa di bulan Sya’ban, karena orang yang menyengaja berpuasa berkaitan dengan Romadhon. Selain itu bahwa Nabi ﷺ memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.([4])

6-         Jika seseorang memiliki tanggungan puasa wajib, seperti qodho’ Romadhon atau nadzar, maka dia wajib berpuasa walaupun sehari atau dua hari sebelum Romadhon.([5])([6])

__________________

Footnote:

([1])  HR. Bukhori, no. 1914; Nasai, no. 2172, 2173, 2190; Muslim, no. 1082; Tirmidzi, no. 685; Ibnu Majah, no. 1650; Ahmad, no. 7200, 8575, 9287, 10184, 10662, 10755

([2])  HR. Nasai, no. 2174. Syaikh Albani berkata: “Hasan Shohih”

([3])  Lihat Taisirul ‘Allam Syarh ‘Umdatul Ahkam; Taudhihul Ahkam Syarh Bulughul Maram

([4])  Lihat Taudhihul Ahkam Syarh Bulughul Maram

([5])  Lihat Taudhihul Ahkam Syarh Bulughul Maram

([6])  Sragen, Jum’at Dhuha, 19-Sya’ban-1442 H / 2-April-2021 M.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *