بَابُ فَضْلِ التَّوْحِيْدِ وَمَا يُكَفَّرُ مِنَ الذُّنُوْبِ وَقَوْلُ اللهِ تَعَالَى: {الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ}
Bab keutamaan tauhid dan dosa-dosa yang dihapus. Dan birman Allah subhaanahu wata’aalaa, “Orang-orang yang beriman, kemudian mereka tidak mencampurkan keimanan mereka dengan suatu kezhaliman, maka mereka orang-orang yang akan memperoleh keamanan, dan mereka mendapatkan hidayah.” (QS. al-An’am (6): 82)
Kesesuaian Bab Ini dengan Kitab at-Tauhid
Tatkala telah dijelaskan pada bab pertama akan kewajiban tauhid dan maknanya, maka penulis menjelaskan pada bab ini akan keutamaan tauhid dan pengaruhnya yang terpuji serta buah-buahnya yang indah; diantaranya adalah penghapusan dosa dalam rangka memberikan dorongan dan motivasi padanya.
Kosakata:
[بَابُ] secara bahasa adalah pintu masuk, secara istilah adalah isim (kata benda) bagi sejumlah disiplin ilmu yang kebanyakannya tersusuan beberpa pasal dan permasalahan di bawahnya.
[يُكَفَّرُ] secara bahasa bermakna as-satr wattaghthiyah (menabiri dan menutupi). Dan secara syar’iy adalah penghapusan dosa hingga sesuatu tersebut menjadi tidak ada.
[مِنَ الذُّنُوْبِ] (مِن) disini adalah min bayaniah (penjelas) dan bukan littab’iidh (untuk pembagian). Adz-dzunuub bentuk jama’ dari dzanbun yaitu perkara yang akibatnya buruk.
[آمَنُوا] yaitu mereka membenarkan dengan hati-hati mereka, lalu mengucapkannya dengan lisan-lisan mereka, kemudian beramal dengan anggota badan mereka. Dan pangkal dari itu semua adalah tauhid.
[يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ] yaitu mencampurkan tauhid mereka
[بِظُلْمٍ] yaitu dengan kesyirikan. Kezhaliman adalah meletakkan sesuatu pada yang bukan tempatnya. Syirik disebut sebagai kezhaliman dikarenakan ia adalah peletakan peribadatan kepada yang bukan tempatnya, serta pemalingan peribadatan tersebut kepada yang tidak berhak.
[الأَمْنُ] adalah ketentraman jiwa, dan hilangnya rasa takut.
[مُهْتَدُونَ] yaitu mereka diberi taufiq oleh Allah untuk meniti jalan yang lurus lagi teguh kokoh di atasnya.
Makna global bagi ayat tersebut
Allah subhaanahu wata’aalaa memberitakan bahwa orang-orang yang mengikhlashkan peribadatan kepada Allah semata, serta tidak mencampurkan tauhid mereka dengan kesyirikan adalah orang-orang yang aman dari sebagala perkara yang dikhawatirkan dan dibenci pada hari kiamat, mereka adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk untuk berjalan di atas jalan yang lurus di dunia.
Hubungan kesesuaian ayat tersebut bagi kitab tauhid
Bahwasannya ayat tersebut menunjukkan akan keutamaan tauhid dengan penghapusan dosa karenanya.
Faidah yang bisa diambil dari ayat tersebut
- Keutamaan tauhid dan buahnya di dunia dan akhirat.
- Bahwasannya kesyirikan adalah sebuah kezhaliman lagi pembatal keimanan kepada Allah jika syirik itu adalah syirik besar; atau mengurangi keimanan jika syirik itu adalah syirik kecil.
- Bahwasannya kesyirikan tidak akan diampuni.
- Bahwasannya kesyrikan menyebabkan ketakutan di dunia dan di akhirat.