Keutamaan Bersujud Ketika Membaca Ayat Sajdah

Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy hafizhahullah

 

HADITS ABU HUROIROH radhiyallaahu ‘anhu

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِي، يَقُولُ: يَا وَيْلَهُ أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ، وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِيَ النَّارُ »

 

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila manusia membaca ayat as-Sajdah, lalu dia sujud, maka setan (Iblis) menjauh menyendiri sambil menangis, dia berkata, “Celakalah aku, manusia disuruh bersujud, lalu dia bersujud sehingga dia mendapatkan Sorga. Sedangkan aku disuruh bersujud, tetapi aku enggan, sehingga aku mendapatkan Neraka”.([1])

 

HADITS ‘AISYAH radhiyallaahu ‘anha

 

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي سُجُودِ القُرْآنِ بِاللَّيْلِ: «سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ»

 

Dari Aisyah radhiyallaahu ‘anha, bahwa Rosululloh ﷺ biasa membaca do’a dalam sujud Al-Qur’an (sujud tilawah) di malam hari,  “SAJADA WAJHIY LILLADZI KHALAQAHU WA SYAQQA SAM’AHU WA BASHARAHU BI HAULIHI WA QUWATIHI”. “Wajah-ku bersujud kepada (Alloh) yang telah menciptakan wajah-ku, dan memberikan pada wajah-ku pendengaran dan penglihatan, dengan daya-Nya dan kekuatan-Nya”.([2])

 

FAWAID HADITS:

 

 

Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:

 

1- Keutamaan membaca Al-Qur’an.

 

2- Iblis terkadang menjauh menyendiri sambil menangis menyesali kekafirannya.

 

3- Kekafiran dan kemaksiatan akan menyebabkan penyesalan.

 

4- Keutamaan membaca ayat as-Sajdah, lalu dia bersujud, yaitu sarana mendapatkan Sorga.

 

5- Rosululloh ﷺ juga biasa mengamalkan sujud tilawah dan tuntunan bacaan beliau.

 

6- Keburukan kemaksiatan, yaitu tidak melaksanakan perintah, sebagai sarana mendapatkan Neraka.

 

7- Beriman kepada keberadaan Sorga dan Neraka, dan bahwa keduanya kekal selamanya.

 

8- Keimanan dan ketaatan adalah sebab mendapatkan Sorga.

 

9- Kekafiran dan kemaksiatan adalah sebab mendapatkan Neraka.

 

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju Sorga-Nya yang penuh kebaikan.([3])

__________________

Footnote:

([1])  HR. Muslim, no. 81/133; Ibnu Majah, no. 1052;  Ahmad, no. 9713; Ibnu Khuzaimah, no. 549; Ibnu Hibban, no. 2759

([2])     HR. Tirmidzi, no. 580, 3425; Nasai, no. 1129; Abu Dawud, no. 1414; Ahmad, no. 25821, 24022; Ibnu Khuzaimah, no. 563. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani, Syaikh Syu’aib Al-Arnauth, dan Syaikh Al-A’zhomiy

([3])  Sragen, Rabu Bakda Zhuhur, 20-Dzulqo’dah-1442 H / 30-Juni-2021. Kemudian dibaca ulang dan ditambah pada hari Sabtu, Dhuha, 7-Dzulhijjah-1442 H / 17-Juli-2021.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *