Keterkaitan Shalat Dengan Urusan Kehidupan (2)

 

Dan termasuk hal yang mungkin dilakukan oleh seorang muslim, yaitu shalat hajat dan berdo’a kepada Allah ﷻ dengan keyakinan do’anya dikabulkan.

 

Dari ‘Utsman bin Hanif,

 

أَنَّ رَجُلًا ضَرِيرَ الْبَصَرِ أَتَى النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَ: ادْعُ اللهَ لِي أَنْ يُعَافِيَنِي، فَقَالَ: «إِنْ شِئْتَ أَخَّرْتُ لَكَ وَهُوَ خَيْرٌ، وَإِنْ شِئْتَ دَعَوْتُ» فَقَالَ: ادْعُهْ. فَأَمَرَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ فَيُحْسِنَ وُضُوءَهُ وَيُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ، وَيَدْعُوَ …

 

“Bahwa ada seorang laki-laki buta yang mendatangi Nabi ﷺ, lalu berkata, ‘Berdo’alah kepada Allah agar menyembuhkanku.” Maka beliau bersabda, “Jika engkau mau aku akhirkan untukmu, dan itu adalah lebih baik bagimu. Dan jika engkau berkehendak, maka aku mendo’akannya.” Lalu dia berkata, “Berdo’alah kepada-Nya.” Maka beliau menyuruhnya untuk berwudhu’, memperbaiki wudhu’nya, shalat dua rakaat, dan berdo’a([1])…….”([2])

 

Adapun shalat dhuha, maka di dalamnya terdapat sesuatu yang bisa menambahkan iman, serta pahala yang besar dari sisi Allah ﷻ. Di antaranya:

 

  1. Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, bahwasannya dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ telah mengutus sebuah pasukan. Kemudian mereka mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang besar, dan mereka mempercepat penyerangan. Ada seorang laki-laki yang berkata, ‘Wahai Rasulullah! Tidaklah kami melihat sebuah pasukan yang lebih cepat penyerangannya dan lebih besar ghanimahnya daripada pasukan ini.” Maka beliau ﷺ bersabda,

«أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَسْرَعَ كَرَّةً مِنْهُمْ، وَأَعْظَمَ غَنِيْمَةً؟ رَجُلٌ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوْءَ، ثُمَّ عَمَدَ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَصَلَّى فِيْهِ الْغَدَاةَ، ثُمَّ عَقَّبَ بِصَلَاةِ الضَّحْوَةِ، فَقَدْ أَسْرَعَ الْكَرَّةَ، وَأَعْظَمَ الْغَنِيْمَةَ»

 

“Maukah aku kabarkan kepada kalian yang lebih cepat penyerangannya dan lebih banyak ghanimahnya daripada mereka? (yaitu) seorang laki-laki yang berwudhu’ kemudian memperbaiki wudhu’nya, lalu sengaja ke masjid dan dia shalat di dalamnya di waktu pagi. Lalu dia meneruskan dengan shalat di waktu dhuha (shalat dhuha). Maka sesungguhnya dia adalah orang yang paling cepat penyerangannya dan paling besar ghanimahnya.” ([3])

 

  1. Riwayat Abu Darda` radhiyallaahu ‘anhu, dari Rasulullah ﷺ, bahwasannya beliau bersabda,

 

«مَنْ صَلَّى الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ، لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِيْنَ، وَمَنْ صَلَّى أَرْبَعًا كُتِبَ مِنَ الْعَابِدِيْنَ، وَمَنْ صَلَّى سِتًّا كُفِيَ ذَلِكَ الْيَوْمَ، وَمَنْ صَلَّى ثَمَانِيًا، كَتَبَهُ اللهُ مِنَ الْقَانِتِيْنَ، وَمَنْ صَلىَّ ثِنْتَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِيْ الْجَنَّةِ، وَمَا مِنْ يَوْمٍ وَلَا لَيْلَةٍ، إِلَّا لِلهِ مَنٌّ يَمُنُّ بِهِ عَلَى عِبَادِهِ صَدَقَةً، وَمَا مَنَّ اللهُ عَلَى أَحَدٍ مِنْ عِبَادِهِ أَفْضَلُ مِنْ أَنْ يُلْهِمَهُ ذِكْرَهُ»

 

“Barangsiapa shalat Dhuha dua rakaat, tidaklah ia ditulis termasuk orang-orang yang lalai. Barangsiapa yang shalat empat rakaat, ia ditulis termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang shalat enam rakaat, maka dia telah dicukupi pada hari itu. Dan barangsiapa yang shalat dua belas rakaat, maka Allah membangunkan untuknya sebuah rumah di Sorga. Dan tidak ada hari, begitu pula tidak ada malam, kecuali Allah memiliki anugerah untuk menganugerahi hamba-hamba-Nya sebagai shadaqah, dan tidaklah Allah memberikan suatu anugerah kepada seseorang hamba-Nya yang lebih utama dari mengilhaminya untuk berdizikir (mengingat)-Nya.” ([4])

 

  1. Begitupula yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda,

 

«لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابٌ» قَالَ: «وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ»

 

“Tidak menjaga shalat dhuha kecuali orang-orang yang banyak kembali (kepada Allah ﷻ dengan bertaubat).” Beliau bersabda, “Dia itu adalah shalatnya orang-orang yang banyak kembali (kepada Allah dengan bertaubat).” ([5])

 

Jika seorang hamba berbuat dosa, lalu dia berdiri kemudian bersuci, lalu shalat, dan memohon ampun kepada Allah. Niscaya Allah ﷻ mengampuninya berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu. Dia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,

 

«مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا، ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ، ثُمَّ يُصَلِّي، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ، إِلَّا غَفَرَ اللهُ لَهُ» ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ: {وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ} [آل عمران: 135]

 

“Tidak ada seorang laki-laki yang melakukan suatu dosa, kemudian dia berdiri lalu bersuci, kemudian dia shalat, kemudian beristtighfar (memohon ampun kepada) Allah, melainkan Allah akan mengampuni untuknya (dosanya).” Kemudian beliau membaca ayat, ‘Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan pebuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka…” ([6]) sampai akhir ayat. ([7])

 

Adapun tentang shalat Tasbih, maka sesungguhnya Allah ﷻ akan mengampuni dosa-dosamu dengannya, yang awal ataupun yang akhir, yang dahulu ataupun yang kemudian, yang tidak sengaja atau yang tidak sengaja, yang besar ataupun yang kecil, yang sembunyi-sembunyi ataupun yang terang-terangan. Hal ini berdasarkan riwayat dari Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda,

 

«يَا عَبَّاسُ، يَا عَمَّاهُ! أَلَا أُعْطِيكَ؟ أَلَا أَمْنَحُكَ؟ أَلَا أَحْبُوكَ؟ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ؟ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ، خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ، صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ، سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ؟ عَشْرَ خِصَالٍ: أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً، فَإِذَا فَرَغْتَ مِنَ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ، قُلْتَ: سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً، ثُمَّ تَرْكَعُ، فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ الرُّكُوعِ، فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا، فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَسْجُدُ، فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ، فَتَقُولُهَا عَشْرًا، فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ، فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ، إِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ، فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً»

 

‘Wahai ‘Abbas! Wahai paman! Maukah engkau aku beri? Maukah engkau kuberi anugerah? Maukah engkau kuberi hadiah? Maukah aku tunjukkan sepuluh perbuatan, yang jika engkau mengerjakannya, maka Allah mengampuni dosa-dosamu yang pertama dan yang akhir, yang dahulu dan yang sekarang, yang tidak disengaja maupun yang disengaja, yang besar maupun yang kecil, serta yang rahasia maupun yang terang-teangan? Sepuluh perbuatan itu adalah; engkau shalat empat rakaat, engkau membaca pada setiap rakaat surat al-Fatihah dan sebuah surat. Maka jika engkau telah menyelesaikan bacaan (al-Fatihah dan satu surat) di awal rakaat, sementara engkau dalam keadaan berdiri, bacalah [سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ] Sebanyak lima belas kali. Kemudian engkau ruku’ lalu engkau membaca dalam keadaan ruku’ sebanyak sepuluh kali. Kemudian engkau mengangkat kepalamu dari ruku’, lalu membacanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian engkau sujud dan membacanya sebanyak sepuluh kali dalam keadaan sujud. Kemudian engkau mengangkat kepalamu dari sujud, lalu membacanya sebanyak sepuluh kali.  Kemudian engkau sujud dan membacanya sebanyak sepuluh kali dalam keadaan sujud. Kemudian engkau mengangkat kepalamu dari sujud lalu membacanya sepuluh kali. Maka itulah tujuh puluh lima kali dalam satu rakaat. Engkau melakukannya dalam empat rakaat. Maka seandainya dosa-dosamu seperti buih di lautan atau kerikil yang bertumpukan, niscaya Allah pun mengampuninya untukmu. Jika engkau mampu mengerjakannya pada setiap hari sekali, maka kerjakanlah. Jika engkau tidak mampu mengerjakannya maka kerjakanlah pada setiap jum’at sekali. Jika tidak mampu mengerjakannya, maka pada setiap bulan sekali. Jika tidak mampu mengerjakannya, maka pada setiap tahun sekali. Jika tidak mampu mengerjakannya, maka kerjakanlah sekali seumur hidupmu.” ([8])

 

(Dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri dari kitab as-Shalaat Wa Atsaruhaa Fi Ziyaadatil Iimaan Wa Tahdziibin Nafsi, Syaikh Husain al-‘Awayisyah)

_____________________

Footnote:

([1]) Seorang muslim berdo’a sesuai dengan hajat keperluan dan kebutuhannya, tanpa mengkhususkan dengan bentuk yang tertentu.

([2]) Dari Shahiih Ibnu Majah no. 1137. Silahkan periksa kitab at-Tawassul Wal Wasilah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah, dan kitab at-Tawassul Anwa’uhu Wa Ahkaamuhu karya guru kami, Syaikh al-Albaniy rahimahullaah. Di dalam keduanya terdapat keterangan tentang tawassul yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan.

([3]) HR. Abu Ya’la. Para perawi sanadnya adalah perawi Shahih, al-Bazzar, dan Ibnu Hibban dalam Shahiihnya. Lihat Shahiih at-Targhiib wa at-Tarhiib, no. 667.

([4]) HR. At-Thabraniy dalam al-Kabiir, dan para perawinya tsiqah (terpercaya). Hadits dari Shahiih at-Targhiib wa at-Tarhiib, no. 674.

([5]) HR. At-Thabraniy, dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahiihnya. Dan hadits dari Shahiih at-Targhiib wa at-Tarhiib no. 676.

([6]) Ayat yang dimaksud adalah surat Ali ‘Imran: 135.

([7]) HR. At-Tirmidzi, dan dia menghasankannya. Dan diriwayatkan oleh Abu Dawud, an-Nasa-iy, Ibnu Majah, dan selain mereka. Hadits dari Shahiih at-Targhiib wa at-Tarhiib, no. 680.

([8]) HR. Abu Dawud, an-Nasa`iy, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, dan al-Hakim. Dan hadits dari Shahiihul Jaami’, no. 7814. Imam Baihaqiy menyatakan bahwa ‘Abdullah Ibnu Mubarak melakukan shalat Tasbih, dan orang-orang shalih telah menyebarkannya. Namun, al-Hafizh Abul Fadhl bin Hajar menyatakan di dalam kitab al-Khishdhul Mufakkirah Lidz Dzunubil Muqaddimah wal Muakhkharah bahwa Ibnul Jauziy menyebutkan hadits ini dalam al-Maudhuu’aat (kumpulan hadits palsu). Sedangkan Syaikh al-Albaniy rahimahullaah mengatakan derajat hadits ini adalah shahih.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *