2. Meninggalkan shalat witir dengan sengaja.
Kadang sebagian orang berpemahaman berdasarkan apa yang telah berlalu bahwa shalat witir tidak penting; oleh karena itulah Anda akan mendapatinya meninggalkannya dan tidak menshalatinya. Dan ini juga adalah sebuah kesalahan yang besar. Dan adalah para salaf bersikap tegas kepada orang yang meninggalkan shalat witir.
Hingga Imam Ahmad rahimahullah berkata,
مَنْ تَرَكَ الْوِتْرَ عَمْدًا فَهُوَ رَجُلٌ سُوْءٌ وَلَا يَنْبَغِيْ أَنْ تُقْبَلَ لَهُ شَهَادَةٌ
“Barangsiapa meninggalkan shalat witir dengan sengaja, maka ia adalah seorang lelaki yang jelek, dan tidak selayaknya diterima darinya satu persaksian pun.” ([1])
(Diterjemahkan oleh Muhammad Syahri dari kitab Akhthaa-unaa Fii Ramadhaan; al-Akhthaa` al-Khaashshah Bishalaatil Witri Wa Du’aa-i al-Qunuuti Fiihaa, Syaikh Nada Abu Ahmad)
_____________________________________________________________
Footnote: