Di antara manusia ada orang yang jika dia melihat orang yang sedang shalat di sisinya tengah mengangkat kedua tangannya di dalam do’a qunut witir, maka ia menginkarinya… dan pengingkaran ini adalah kesalahan; dikarenakan saat dia mengangkat kedua tangannya di dalam berdo’a, maka sungguh dia telah sesuai dengan sunnah.
As-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah telah berkata:
“Yang benar adalah ia mengangkat kedua tangannya, dikarenakan hal itu telah shahih dari ‘Umar bin al-Khathtaab radhiyallaahu ‘anhu -sebagaimana ada pada riwayat al-Baihaqiy-.
As-Syaikh al-Albany rahimahullah berkata:
“Dan mengangkat tangan pada qunut nazilah telah valid dari Rasulullah ﷺ pada do’a beliau untuk keburukan kaum musyrikin yang telah membunuh tujuh puluh ahli quran. Dan telah valid semisalnya dari ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu dan selainnya pada qunut witir.” ([1])
Imam Ahmad rahimahullah ditanya, “Apakah mengangkat tangan pada qunut?” Maka beliau menjawab, “Ya, sudah (hal itu) menakjubkanku.” Abu Dawud berkata, “Dan aku melihat Imam Ahmad mengangkat kedua tangannya.” ([2])
(Diterjemahkan oleh Muhammad Syahri dari kitab Akhthaa-unaa Fii Ramadhaan; al-Akhthaa` al-Khaashshah Bishalaatil Witri Wa Du’aa-i al-Qunuuti Fiihaa, Syaikh Nada Abu Ahmad)
_____________________________________________________________
Footnote:
([1]) Irwaa` al-Ghaliil (2/181)
([2]) Masaa-ilu Ahmad, Abu Dawud, hal. 66