JIKA ANDA SELAMAT DARI CORONA MAKA ANDA AKAN MATI DENGAN SEBAB YANG LAIN

Oleh: Abul Abbas Thobroni
(Mudir Ma’had Nida’us Salam Pekalongan)

 

Ada seorang ahli Sya’ir terkenal di masa Saif Daulah yaitu Ibnu Nubatah as Sa’di (wafat tahun 938 H/ 1015 M) berkata:

وَمَنْ لَمْ يَمُتْ بِالسَّيْفِ مَاتَ بِغَيْرِهِ
تَعَدَّدَتِ الْأَسْبَابُ وَالْمَوْتُ وَاحِدٌ

 

“Siapa yang tidak mati dengan pedang maka pasti ia akan mati dengan sebab yang lain
Beraneka ragam sebab kematian namun inti penamaan cuma satu (yaitu mati)”

 

Demikian juga kita katakan : “Siapa yang tidak mati dengan sebab Corona pasti ia akan mati dengan sebab yang lain”.

 

Di masa pandemi ini telah banyak orang yang meninggal disebabkan karena Corona, Maka apakah kita juga akan mati dengan Corona atau kita selamat darinya..? Ini adalah pertanyaan yang nggak penting.

 

Namun Pertanyaan yang paling urgen adalah apa yang sudah kita siapkan untuk kematian kita..?

 

Kematian adalah kepastian yang tidak bisa dihindarkan. Kita mati dengan sebab Corona, kecelakaan, atau yang lain itu tidaklah penting. Yang penting adalah apakah bekal Amal Sholih kita sudah cukup.

 

Jika memang Taqdir kita harus mati dengan Corona, maka jadikan kematian tersebut sebagai amalan jihad sebagaimana sabda Rasulullah ketika ditanya tentang penyakit Tho’un oleh A’isyah. Beliau bersabda: “Wabah Tho’un adalah adzab yang Allah kirimkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah jadikan wabah ini sebagai Rahmat bagi kaum muslimin. Maka tidak ada seorang muslim yang terjadi Tho’un di tempatnya lantas ia tetap tinggal di tempat itu dengan sabar dan ihtisab (mengharapkan pahala Allah), ia sangat yakin bahwa sesuatu tidak akan menimpanya melainkan apa yang Allah taqdirkan. Dan jika takdirnya ia meninggal maka ia mendapatkan pahala mati syahid” (H.R Bukhori)

 

Menyikapi Corona ini manusia ada yang acuh dan meremehkan sehingga tidak patuh terhadap Prokes (Protokol Kesehatan) sama sekali kali dengan dalih Tawakal dan takut hanya kepada Allah. Ada juga berlebihan dan takut yang luar biasa dari nya ketika melihat pengaruh dahsyat dari virus ini.

 

Sikap yang terbaik adalah pertengahan yaitu tetap ambil sebab dan ikhtiar dengan patuhi prokes yang ditekankan pemerintah kita, namun kita jangan takut berlebihan karena semua yang terjadi telah Allah taqdirkan dan terus Tawakal hanya kepada Allah Ta’ala.

 

Dan perlu diingat bahwa Tawakal hanya kepada Allah harus dibarengi dengan mengambil sebab. Sangat tidak tepat jika memahami Tawakal adalah dengan tidak pakai masker, tidak jaga jarak, tidak cuci tangan, dll.

 

Coba kita perhatikan sikap Rosulullah dimana beliau mengambil sebab namun tetap Tawakal dan menyerahkan semua urusan kepada Allah.

 

Rosulullah bersabar :

 

فِرَّ مِنَ الْمَجْذُوْمِ فِرَارَكَ مِنَ الْأَسَدِ

 

“Menjauhlah dari orang yang punya penyakit kusta sebagaimana engkau lari dari singa” (H.R Ahmad dishohihkan oleh Syaikh Arnaut)

Penyakit kusta / lepra adalah penyakit kulit yang menular.

 

Rasulullah juga pernah ketika ada orang yang punya penyakit Kusta dari Tsaqif untuk membaiat beliau, maka beliau tidak berjabat tangan dengannya tapi beliau berkata :

 

إنَّا قدْ بَايَعْنَاكَ فَارْجِعْ

 

“Kita sudah membaitmu maka Pulanglah kamu” (H.R Muslim)

 

Walaupun Rosulullah sangat ketat membatasi muamalah dengan orang yang punya penyakit menular, Namun disisi lain Rosulullah bersabda :

 

( لا عدوى )

 

“Tidak ada penyakit menular” (H.R Muslim)

 

Syaikh Bin Baz berkata : “Hadits – Hadits dalam bab ini menunjukan bahwa tidak ada penyakit menular sebagai mana yang diyakini orang Arab Jahiliah bahwa penyakit menular akan menular dengan sendirinya. Akan tetapi semuanya di bawah kehendak Allah, Jika Allah kehendaki maka penyakit itu akan menular dari yang sakit kepada yang sehat, namun jika Allah berkehendak lain niscaya penyakit itu tidak akan menular.

 

Akan tetapi seorang muslim diperintahkan untuk mengambil sebab-sebab yang bermanfaat dan menjauhi apa yang bisa menjerumuskan kepada kerusakan”.

 

Maka mari kita jaga Prokes sekuat tenaga, dan terus kuatkan iman kita kepada Taqdir dan Tawakal kita hanya kepada Allah. Setelah kita Tawakal dan Ikhtiyar semampu kita, maka hasilnya kita serahkan kepada Allah Ta’ala.

 

Semoga Allah menjaga kita dan keluarga kita dari Corona, dan semoga Allah segera mencabut wabah ini, dan semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. Amin..
.

#sebarkan #sebarkanilmu #ilmusyari #ilmu #ilmuagamaislam #allahcinta #cintaallah #salaf #salafy #salafi #salafiyyah #salafiyyin #dakwah #dakwahislam #sunnah #antiterrorism #muslim #dakwahsunnah #dakwahsalaf #dakwahsalafy #dakwahsalafi #dakwahtauhid #teroris #terorisme #hijrah #antiteroris

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *