Jama’ah Mendekat Dan Menghadapkan Wajah Kepada Khotib

 

oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy

HADITS SAMUROH BIN JUNDUB radhiyallaahu ‘anhu

 

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ، أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «احْضُرُوا الذِّكْرَ، وَادْنُوا مِنَ الْإِمَامِ، فَإِنَّ الرَّجُلَ لَا يَزَالُ يَتَبَاعَدُ حَتَّى يُؤَخَّرَ فِي الْجَنَّةِ، وَإِنْ دَخَلَهَا»

 

Dari Samurah bin Jundub, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hadiri-lah dzikir (khutbah jum’at), dan mendekat-lah kepada imam (khotib). Sesunguhnya ada orang yang selalu menjauh (dari khotib), sehingga akan diundurkan (untuk masuk) di dalam sorga, walaupun dia juga masuk sorga”.([1])

 

HADITS ABDULLOH BIN MAS’UD radhiyallaahu ‘anhu

 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: «كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اسْتَوَى عَلَى المِنْبَرِ اسْتَقْبَلْنَاهُ بِوُجُوهِنَا»

 

Dari Abdulloh bin Mas’ud, dia berkata: “Dahulu jika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sudah berdiri di atas mimbar, kami menghadapkan wajah kami kepada beliau”.([2])

 

FAWAID HADITS:

 

Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari haditshadits ini, antara lain:

 

1-         Khutbah jum’at dilakukan dengan berdiri di atas mimbar.

 

2-  Khutbah jum’at jum’at disebut dzikir (Lihat: QS. Al-Jum’at ayat 9).

 

Sebab mengingatkan manusia untuk selalu mengingat dan mentaati Allah .

 

3- Perintah menghadiri khutbah jum’at.

 

Maka sepantasnya jama’ah bersegera ke masjid, sehingga tidak terlambat untuk mendengarkan khutbah.

 

4- Perintah mendekat kepada khotib.

 

Maka sepantasnya jama’ah yang datang mencari tempat yang dekat dengan khotib, sehingga mendapatkan manfaat dengan isi khutbah.

 

5- Orang yang selalu menjauh dari khotib, akan diundurkan untuk masuk sorga.

 

6- Semua orang yang beriman atau orang Islam pada akhirnya masuk sorga, selama Islam-nya tidak batal.

 

7- Di antara adab-adab jama’ah, menghadapkan wajah kepada khotib dan mendengarkan khutbah dengan baik.

 

Inilah sedikit penjelasan tentang haditshadits yang agung ini. Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.

 

Ditulis oleh Muslim Atsari,

Sragen, Dhuha, Jum’at, 3-Jumadil Akhir-1443 H / 7-Januari-2022 M

 

_____________________

Footnote:

([1]) HR. Abu Dawud, no. 1108; Ahmad, no. 20118; Al-Hakim, no. 1068; Al-Baihaqi di dalam As-Sunan Al-Kubro, 5929. Dishohihkan oleh Imam Al-Hakim dan Al-Baihaqi. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shohih Abi Dawud. Dishohihkan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth di dalam Takhrij Musnad Ahmad

([2]) HR. Tirmidzi, no. 5929. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shohih Tirmidzi

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *