✏️Pertanyaan: Assalamu’alaikum… Ustad mohon penjelasannya ttg zakat maal… Khususnya zakat perhiasan bagi wanita. Terima kasih.. Wass
📝Jawab: Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakaatuh
📌Perhiasan yang biasa digunakan oleh para wanita itu beraneka ragam bentuk dan sifatnya. Jika perhiasan tersebut terbuat dari permata, zamrud dan mutiara, selain emas dan perak, maka tidak ada perbedaan pendapat di kalangan para Ulama bahwa itu semua tidak wajib dikeluarkan zakatnya, kecuali kalau itu dijadikan barang perdagangan, maka wajib dizakati dengan zakat perdagangan.
📚[Lihat al-Umm oleh Imam Syafi’i II/36, Jami’ ahkamin Nisa’ Syaikh Mushthafa al-Adawi II/143-165, Shahîh Fiqhis Sunnah oleh Syaikh Abu Malik II/26.]
📌Lalu dengan perhiasan wanita yang terbuat dari emas dan perak, maka wajib dikeluarkan zakatnya secara mutlak, jika telah mencapai nishabnya dan telah berlalu satu tahun, baik dipakai, disimpan maupun dipersiapkan untuk perdagangan.
📌Dengan dasar beberapa dalil, di antaranya :
1⃣1. Keumuman dalil-dalil al-Qur’ân tentang zakat emas dan perak, seperti firman Allâh Azza wa Jalla :
[arabic-font] وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ﴿٣٤﴾يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ[/arabic-font]
📚“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepaa mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam , lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka : Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” [At-Taubah/9:34-35]
2⃣2. Hadits-hadits Nabi ﷺ yang bersifat umum tentang zakat emas dan perak, seperti sabda beliau ﷺ :
[arabic-font] مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ لَا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ[/arabic-font]
Tidaklah seorang pemilik emas dan perak lalu tidak menunaikan kewajibannya, kecuali nanti pada hari kiamat akan di jadikan lempengan dari api neraka lalu di panaskan dan di setrikakan kepada lambung, dahi dan punggung mereka.
📚[Shahîh. Diriwayatkan imam Muslim II/680 no. 987, dan Abu Dawud no.1642.]
3⃣3. Hadits-hadits khusus tentang zakat perhiasan dan ancaman bagi yang tidak mengeluarkannya. Di antaranya :
[arabic-font] عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ امْرَأَةً أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَمَعَهَا ابْنَةٌ لَهَا وَفِي يَدِ ابْنَتِهَا مَسَكَتَانِ غَلِيظَتَانِ مِنْ ذَهَبٍ فَقَالَ لَهَا أَتُعْطِينَ زَكَاةَ هَذَا قَالَتْ لَا قَالَ أَيَسُرُّكِ أَنْ يُسَوِّرَكِ اللَّهُ بِهِمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سِوَارَيْنِ مِنْ نَارٍ قَالَ فَخَلَعَتْهُمَا فَأَلْقَتْهُمَا إِلَى النَّبِيِّ ﷺ وَقَالَتْ هُمَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلِرَسُولِهِ[/arabic-font]
📚Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, bahwasannya ada seorang wanita yang datang kepada Rasûlullâh ﷺ bersama putrinya, sedangkan ditangan putrinya terdapat dua gelang besar yang terbuat dari emas. Lalu Rasûlullâh bertanya kepadanya, “Apakah engkau sudah mengeluarkan zakat ini ?” Dia menjawab, “Belum.” Maka Rasûlullâh ﷺ bersabda, “Apakah engkau mau bila Allâh Azza wa Jalla akan memakaikan kepadamu pada hari kiamat dengan dua gelang dari api neraka?” Wanita itupun melepas keduanya dan memberikannya kepada Rasûlullâh ﷺ seraya berkata, “Keduanya untuk Allâh dan Rasul-Nya.”
📚[Shahîh, dengan beberapa riwayat penguatnya. Diriwayatkan oleh Abu Dawud no.1563, an-Nasa’i V/38, at-Tirmidzi no.637, dan Ahmad II/178]
Tanya Jawab Khusus Muslimah, [15.02.16 10:55]
[arabic-font] عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَدَّادِ بْنِ الْهَادِ أَنَّهُ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَتْ دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فَرَأَى فِي يَدَيَّ فَتَخَاتٍ مِنْ وَرِقٍ فَقَالَ مَا هَذَا يَا عَائِشَةُ فَقُلْتُ صَنَعْتُهُنَّ أَتَزَيَّنُ لَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَتُؤَدِّينَ زَكَاتَهُنَّ قُلْتُ لَا أَوْ مَا شَاءَ اللَّهُ قَالَ هُوَ حَسْبُكِ مِنَ النَّارِ[/arabic-font]
📚Diriwayatkan dari Abdullah bin Syadad bin Hadi, ia berkata, “Kami masuk menemui Aisyah istri Rasûlullâh ﷺ , lalu ia berkata, “Rasûlullâh ﷺ masuk menemuiku lalu beliau ﷺ melihat di tanganku ada beberapa cincin dari perak, lalu beliau ﷺ bertanya, ‘Apa itu, wahai Aisyah ?” Maka aku jawab, “Aku memakainya untuk berhias diri di depanmu, wahai Rasûlullâh !” Lalu beliau ﷺ bertanya lagi, “Apakah sudah engkau keluarkan zakatnya ?” Aku jawab, “Belum” Maka beliau ﷺ bersabda, “Cukuplah itu untuk memasukkanmu ke dalam api neraka.”
📚[Hasan, dengan beberapa riwayat penguatnya. Diriwayatkan oleh Abu Daud no.1565, Ad-Daruquthni II/105, Al-Hakim I/389, dan Al-Baihaqi IV/139]
[arabic-font]عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ قَالَتْ دَخَلْتُ أَنَا وَخَالَتِي عَلَى النَّبِيِّ ﷺ وَعَلَيْهَا أَسْوِرَةٌ مِنْ ذَهَبٍ فَقَالَ لَنَا أَتُعْطِيَانِ زَكَاتَهُ قَالَتْ فَقُلْنَا لَا قَالَ أَمَا تَخَافَانِ أَنْ يُسَوِّرَكُمَا اللَّهُ أَسْوِرَةً مِنْ نَارٍ أَدِّيَا زَكَاتَهُ[/arabic-font]
📚Diriwayatkan dari Asma’ binti Yazid Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Saya masuk bersama bibiku menemui Rasûlullâh ﷺ dan saat itu bibiku memakai beberapa gelang terbuat dari emas. Lalu Rasûlullâh bertanya kepada kami, ‘Apakah kalian berdua sudah mengeluarkan zakatnya?’ Kami menjawab, ‘Tidak.’ Rasûlullâh ﷺ bersabda, ‘Tidakkah kalian takut kalau bila Allâh akan memakaikan kepada kalian gelang-gelang dari api neraka, tunaikanlah zakatnya!”
📚[HR. Ahmad VI/461, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir XXIV/181 dengan sanad hasan karena dikuatkan dengan riwayat-riwayat sebelumnya.]
4⃣. Atsar-atsar yang diriwayatkan dari sebagian sahabat, di antaranya :
👉🏽• Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, bahwasanya ada seorang wanita yang bertanya kepada beliau Radhiyallahu anhu tentang zakat perhiasan, maka beliau Radhiyallahu anhu menjawab, “Jika telah mencapai 200 (dua ratus) dirham maka keluarkanlah zakatnya.” Wanita itu bertanya lagi, “Sesungguhnya di rumahku ada beberapa anak yatim (dalam pengasuhanku), apakah aku boleh memberikan zakatnya kepada mereka?” Beliau menjawab, “Boleh.”
📚[Shahîh Li Ghairihi. Diriwayatkan oleh Abdur Razzaq IV/83, Thabrani 9/371, dan ath-Thabrani IX/371.]
👉🏽• Dari Abdulllah bin Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhu, bahwasannya beliau menulis surat kepada bendaharanya, Salim agar mengeluarkan zakat perhiasan putri-putrinya setiap tahun.
📚[Diriwayatkan oleh ad-Daruquthni dalam sunannya II/107 dengan sanad hasan]
👉🏽• Dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu, ia menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu anhu , yang isinya: “Perintahkan rakyatmu dari kalangan kaum wanita agar mengeluarkan sedekah dari perhiasan-perhiasan mereka, (dalam riwayat lain: Agar mengeluarkan zakat perhiasan). Janganlah mereka menjadikan hadiah dan kelebihan sebagai pertentangan di antara mereka.”
📚[Dha’îf. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah III/ , Bukhari dalam at-Târîkhull-Kabir IV/217, dan al-Baihaqi IV/139. Sanad hadits ini Mursal]
👉🏽• Dari Aisyah Radhiyallahu anhuma , ia berkata, “Tidak mengapa memakai perhiasan, asalkan dikeluarkan zakatnya.”
📚[Diriwayatkan oleh ad-Daruquthni II/107, dan al-Baihaqi IV/139 dengan sanad hasan]
👉🏽• Pendapat tentang wajibnya zakat perhiasan juga diriwayatkan dari sejumlah Ulama tabi’in, diantaranya : atsar dari Sa’id bin Musayyib, Sa’id bin Jubair, Ibrahim An Nakha’i, Atha’ bin Abi Rabah, Zuhri, Abdullah bin Syadad, Sufyan ats-Tsauri dan selainnya.
📚[Jami’ Ahkamin Nisa’ II/156-157]
📘NISHAB DAN KADAR ZAKAT PERHIASAN
📌Nishab Perhiasan emas adalah sama seperti nishab emas, yaitu 20 dinar/mitsqal atau seberat 85 gram emas murni (24 karat). Sedangkan nishab perhiasan perak adalah sama seperti nishab perak, yaitu 200 dirham atau seberat 595 gram perak murni.
📌Adapun rincian nishab emas dan perak berdasarkan ukuran modern hasil penelitian sebagian Ulama seperti syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah dalam kitabnya asy-Syarhul Mumti’ VI/103 adalah sebagai berikut :
1 Dinar = 4,25 gr, 1 Dirham = 2,975 gr.
Berdasarkan data ini, maka nishab emas adalah: 4,25 gr x 20 = 85 gram. Dan nishab perak adalah: 2,975 gr x 200 = 595 gram.
📌Adapun kadar atau persentase zakat yang wajib dikeluarkan dari perhiasan emas dan perak adalah 2,5% (dua setengah persen). Ketentuan-ketentuan tersebut di atas telah dijelaskan di dalam hadits-hadits berikut ini:
[arabic-font]عَنْ عَلِىٍّ رضي الله عنه عَنِ النَّبِىِّ ﷺ قَالَ : « فَإِذَا كَانَتْ لَكَ مِائَتَا دِرْهَمٍ وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا خَمْسَةُ دَرَاهِمَ وَلَيْسَ عَلَيْكَ شَىْءٌ – يَعْنِى فِى الذَّهَبِ – حَتَّى يَكُونَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا فَإِذَا كَانَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا نِصْفُ دِينَارٍ فَمَا زَادَ فَبِحِسَابِ ذَلِكَ »[/arabic-font] 📚Dari Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu , bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Jika engkau memiliki 200 dirham dan telah melewati 1 tahun (haul), maka zakatnya adalah 5 dirham dan engkau setelah itu tidak ada kewajiban apapun atas 200 dirham tersebut; Sampai engkau memiliki 20 dinar dan telah melewati masa 1 tahun, maka zakatnya adalah ½ dinar. Adapun kelebihan dirham atau dinar, maka patokannya adalah seperti tersebut di atas.”📚[HR. Abu Daud I/493 no.1573. dan hadits ini di-shahih-kan oleh syaikh al-Albâni]
📌Dan diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudri Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh ﷺ bersabda :
[arabic-font] وَلَيْسَ فِيمَا دُونَ خَمْسِ أَوَاقٍ مِنَ الْوَرِقِ صَدَقَةٌ ،[/arabic-font]
Tidak ada kewajiban zakat pada wariq/perak yang kurang dari 5 uqiyah (1 uqiyah berjumlah 40 dirham)”.
📚[HR. Bukhari II/529 no. 1390, dan Muslim II/675 no. 980]
📌Dan dalam sebuah surat Abu Bakar Radhiyallahu anhu yang ditulisnya kepada Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu dinyatakan :
[arabic-font] وَفِى الرِّقَةِ رُبْعُ الْعُشْرِ[/arabic-font]
Dan pada perak, ada kewajiban zakat sebesar 2,5% (dua setengah persen).” [HR. Bukhari II/527 no. 1386].
📘CARA MENGHITUNG DAN MENGELUARKAN ZAKAT PERHIASAN
Untuk membayar zakat perhiasan emas dan perak ada dua cara.
1⃣Cara Pertama : Yaitu dengan membeli perhiasan emas atau perak sebesar atau seberat zakat yang harus ia bayarkan, lalu memberikannya langsung kepada orang yang berhak menerimanya. Cara ini berlaku jika pemilik perhiasan tersebut tidak mempersiapkannya untuk perniagaan, tetapi hanya untuk dipakai saja.
2⃣Cara Kedua : Yaitu dengan membayar zakat perhiasan emas atau perak dengan uang yang berlaku di negerinya sesuai dengan jumlah harga zakat (perhiasan emas atau perak) yang harus ia bayarkan pada saat itu. Sehingga yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menanyakan harga beli emas atau perak per gram saat dikeluarkannya zakat. Jika ternyata telah mencapai nishab dan haul, maka dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5% (1/40) dari berat perhiasan emas atau perak yang dimiliki dan disetarakan dalam mata uang di negeri tersebut. Cara ini berlaku jika pemilik perhiasan telah mempersiapkannya untuk perniagaan.
▶️Sebagai contoh.
Bila harga perhiasan emas murni Rp.550.000,-/gram, dan perhiasan perak murni 8.000,-/gram. Maka cara mengetahui nishab dan kadar zakatnya dalam bentuk emas atau uang (nilainya) adalah sebagai berikut:
Nishab emas = 85 gram x Rp.550.000,-/gram = Rp.46.750.000,-
Nishab perak = 595 gram x Rp.8.000,-/gram = Rp.4.760.000,-
1⃣Contoh 1.
Perhiasan yang dimiliki adalah 100 gram emas murni (24 karat) dan telah berputar selama setahun. Berarti dikenai wajib zakat karena telah melebihi nishab.
Zakat yang dikeluarkan (kalau dengan emas) = 2,5 % x 100 gram emas = 2,5 gram emas
Zakat yang dikeluarkan (kalau dengan uang) = 2,5 gram emas x Rp.550.000,-/gram = Rp.1.375.000,-
2⃣Contoh 2.
Perhiasan yang dimiliki adalah 700 gram perak murni dan telah berputar selama setahun. Berarti dikenai wajib zakat karena telah melebihi nishab.
▶️Zakat yang dikeluarkan (dengan perak) = 2,5% x 700 gram perak = 17,5 gram perak
▶️Zakat yang dikeluarkan (dengan uang) = 17,5 gram perak x Rp.8.000,-/gram perak = Rp.140.000,-
🍃Wallahu a’lam.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
🌺 Group Tanya Jawab Khusus Muslimah 🌺
📘 Majelis Taklim Salsabila Alumni SMANDA/SMUNDA 📘
📲 Untuk bergabung ketik “GABUNG_Nama_Angkatan” KIRIM ke no. +6285749060476📕
📲 Join via Telegram https://telegram.me/akhowatsmanda atau klik http://bit.ly/20jtqpe untuk melihat kumpulan tanya jawab dari awal.
🌎 http://www.attabiin.com/category/konsul-salsabila/
📻 Ikuti siaran radio al-Umm 102,5 FM Malang, Relay Pandaan dan sekitarnya di 102,8 FM