Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy hafizhahullahu

 

HADITS IBNU ABBAS radhiyallaahu ‘anhuma

 

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الَّذِي لَيْسَ فِي جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنَ القُرْآنِ كَالبَيْتِ الخَرِبِ»

 

Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhuma, dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya seseorang yang pada hatinya tidak ada sedikitpun dari (hafalan) Al-Qur`an seperti rumah yang roboh.”

 

KETERANGAN

 

Hadits ini diriwayatkan oleh:

1- Tirmidzi, no. 2913;

2- Ahmad, no. 1947;

3- Al-Hakim, no. 2037;

4-          Ath-Thobaroniy di dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 12619;

5- Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman, no. 1793;

6- Dhiya’ Al-Maqdisi di dalam Al-Ahadits Al-Mukhtaroh, no. 524, 525, 526;

7- Ad-Darimi di dalam Musnadnya, no. 3409; dan di dalam Sunannya, no. 3349.

 

Semua dari jalur Jarir bin Abdul Hamid, dari Qobus bin Abi Zhobyan, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas.

 

DERAJAT HADITS

 

Sebagian ulama menyatakan bahwa hadits ini Hasan, tetapi banyak ulama menyatakan bahwa hadits ini lemah, sebab ada perowi yang lemah pada sanadnya.

 

1- Imam Ibnul Qoththon rahimahullaah (wafat th 628 H)

Imam At-Tirmidzi rahimahullaah meriwayatkan hadits ini di dalam Sunannya, no. 2913, lalu berkata, “Hadits ini hasan shohih”.

Anggapan shohih ini dibantah oleh Imam Ibnul Qoththon rahimahullaah, beliau berkata: “Beliau berkata pada hadits ini hasan shohih, tetapi telah kami jelaskan sebelumnya bahwa Qobus bin Abi Zhobyan adalah perowi dho’if (lemah), walaupun dia seorang yang shoduq (jujur)”.^([1])

 

2- Imam Ibnul Mulaqqin rahimahullaah (wafat th 804 H)

Imam Al-Hakim rahimahullaah meriwayatkan hadits ini di dalam Al-Mustadrok, no. 2037, lalu berkata, “Hadits ini shohih isnadnya, tetapi keduanya (imam Bukhori dan Muslim) tidak meriwayatkannya”.

Anggapan shohih ini dibantah oleh imam Ibnul Mulaqqin rahimahullaah, beliau berkata: “Di dalam sanadnya ada Qobus, sedangkan dia layyin (lembek; lemah)”.^([2])

 

3- Syaikh Syu’ab Al-Arnauth rahimahullaah berkata: “Sanadnya lemah, sebab kelemahan Qobus”.^([3])

 

4- Syaikh Al-Albani rahimahullaah menyatakan hadits ini lemah di dalam kitab Dho’if Al-Jami’, no. 1524 dan Dho’if At-Targhib, no. 871.

 

Beliau membantah perkataan Imam Al-Hakim yang menyatakan hadits ini shohih dan  perkataan imam At-Tirmidzi yang menyatakan hadits ini hasan shohih, dengan berkata: “Demikian kedua beliau berkata, tetapi Adz-Dzahabiy membantah Al-Hakim dengan mengatakan, ‘Aku berkata: Qobus layyin (lembek; lemah)’. Demikian juga dikatakan oleh Al-Hafizh (Ibnu Hajar) di dalam At-Taqrib”.^([4])

 

KESIMPULAN:

 

Hadits ini lemah, sehingga tidak bisa dijadikan sebagai dalil keyakinan atau amalan. Sesungguhnya di dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits–hadits yang shohih sudah cukup dalil yang menyebutkan keutamaan membaca dan menghafalkan Al-Qur’an,   sehingga tidak membutuhkan hadits lemah. Wallohu a’lam

 

Kita jangan menisbatkan hadits ini kepada Nabi ﷺ, sebab khawatir terkena ancaman di dalam hadits shohih berikut ini:

 

عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ»

 

Dari Jabir radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat tinggalnya di Neraka”.^([5])

 

Berdusta atas nama Nabi ﷺ adalah berdusta di dalam syari’at, sehingga dampaknya mengenai seluruh umat, maka dosanya lebih besar dan hukumannya lebih berat. Wallohul Musta’an.^([6])

__________________

Footnote:

^([1]) Bayanul Wahm Wal Iiham Fii Kitabil Ahkam, 4/660, no. 159

^([2]) Mukhtashor Talkhis Adz-Dzahabiy, 1/468, no. 159

^([3]) Takhrijul Musnad Ahmad, no. 1947

^([4])     Dho’if At-Targhib, 1/433, no. 871

^([5])       HR. Ibnu Majah, no. 33; Ahmad, no. 14255. Syaikh Al-Albani berkata: Shohih

^([6])       Sragen, Jum’at Bakda Isya, 28-Dzulhijjah-1442 H / 6-Agustus-2021