Golongan Manusia Di Atas Shirat

  • Diantara kaum muslimin yang melewati Shirat terbagi menjadi tiga, ada yang mulus, selamat, dan ada yang selamat namun gosong oleh api neraka.

Seperti yang dijelaskan dalam haditsnya Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

[arabic-font](( ثُمَّ يُضْرَبُ الْجِسْرُ عَلَى جَهَنَّمَ فَيَمُرُّ الْمُؤْمِنُونَ فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَمَخْدُوشٌ مُرْسَلٌ وَمَكْدُوسٌ فِى نَارِ جَهَنَّمَ )) [/arabic-font]

“Kemudian titian dibentangkan diatas neraka Jahanam, lalu orang-orang beriman melewatinya, maka ada yang selamat tanpa cacat, namun ada yang terkoyak-koyak oleh api neraka, dan ada pula yang jatuh kedalam neraka Jahanam”.1

Seorang penyair Arab mengatakan:

Dibentangkan titian di atas neraka Jahanam

Maka ada yang terpeleset jatuh, terkoyak api dan selamat tanpa cacat

Golongan pertama: Yaitu orang yang selamat tanpa cacat. Mereka adalah orang-orang yang tidak tersambar api neraka, tidak pula terkena lidah api dikarenakan amalnya yang cepat.

Dijelaskan dari Abu Hurairah dan Hudzaifah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

[arabic-font](( يَجْمَعُ اللهُ النَّاسَ وَتُرْسَلُ الْأَمَانَةُ وَالرَّحِمُ فَتَقُومَانِ جَنَبَتَيْ الصِّرَاطِ يَمِينًا وَشِمَالًا فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمْ كَالْبَرْقِ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ ثُمَّ كَمَرِّ الطَّيْرِ وَشَدِّ الرِّجَالِ تَجْرِي بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ وَنَبِيُّكُمْ قَائِمٌ عَلَى الصِّرَاطِ يَقُولُ رَبِّ سَلِّمْ سَلِّمْ حَتَّى تَعْجِزَ أَعْمَالُ الْعِبَادِ حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسْتَطِيعُ السَّيْرَ إِلَّا زَحْفًا. قَالَ: وَفِي حَافَتَيْ الصِّرَاطِ كَلَالِيبُ مُعَلَّقَةٌ مَأْمُورَةٌ بِأَخْذِ مَنْ أُمِرَتْ بِهِ فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ وَمَكْدُوسٌ فِي النَّارِ )) [/arabic-font]

“Kelak pada hari kiamat, Allah akan mengumpulkan manusia dan mengutus amanah dan rahim yang akan berdiri disisi kiri dan kanan Shirat. Lalu melewati orang pertama dari kalian yang bagaikan buraq kemudian seperti angin, lalu bagaikan hujan dan mereka melesat sesuai dengan amalannya. Sedangkan Nabi kalian berdiri disamping Shirat sambil berdo’a; Ya Allah, selamatkan dirinya’. Sampai akhirnya amalan hamba tidak sanggup lagi membantunya. Kemudian didatangkan seseorang yang tidak mampu melewati melainkan sambil merangkak.

Beliau melanjutkan; ‘Sedangkan di sisi kiri kanan Shirat ada lidah-lidah api yang tergantung yang siap diperintah untuk menyambar. Maka ada yang terkoyak-koyak namun selamat dan ada pula yang terjerumus kedalam neraka”.2

Golongan kedua: Selamat namun terkoyak api, mereka adalah orang-orang yang tersambar api neraka dan terkoyak oleh lidah api dikarenakan lambatnya dia beramal ketika didunia.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

[arabic-font](( وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ)) [/arabic-font]

“Barangsiapa yang lambat amalannya maka nasabnya tidak bisa membantu dirinya”.3

Dan sebagaimana telah di jelaskan oleh hadits terdahulu yang mengatakan: ‘Kemudian didatangkan seseorang yang tidak mampu melewati melainkan sambil merangkak. Sedangkan di sisi kiri kanan Shirat ada lidah-lidah api yang tergantung, yang siap diperintah untuk menyambar. Maka ada yang terkoyak-koyak namun selamat”.4

Dalam hadits lain dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

[arabic-font](( آخِرُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ رَجُلٌ فَهُوَ يَمْشِى مَرَّةً وَيَكْبُو مَرَّةً وَتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً فَإِذَا مَا جَاوَزَهَا الْتَفَتَ إِلَيْهَا فَقَالَ تَبَارَكَ الَّذِى نَجَّانِى مِنْكِ لَقَدْ أَعْطَانِىَ اللَّهُ شَيْئًا مَا أَعْطَاهُ أَحَدًا مِنَ الأَوَّلِينَ وَالآخِرِينَ )) [/arabic-font]

“Orang terakhir yang masuk surga adalah seseorang yang terkadang bisa berjalan dan terkadang tergelincir, sehingga api terkadang menghanguskannya. Maka ketika dirinya mampu melintasinya, ia berpaling kebelakang seraya mengatakan; ‘Semoga orang yang telah menyelamatkanku darimu diberkahi, sungguh Allah telah memberiku sesuatu yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari kalangan pertama maupun yang paling akhir”.5

Golongan ketiga: Orang yang terjerumus kedalam neraka, mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai amalan yang dapat membantu dirinya, sehingga mereka tergelincir masuk kedalam neraka. Hal tersebut, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits terdahulu, di mana Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; ‘Sedangkan di sisi kiri dan kanan Shirat ada lidah-lidah api yang tergantung, yang siap diperintah untuk menyambar. Maka ada yang terkoyak-koyak namun selamat tapi ada pula yang terperosok masuk ke dalam neraka”.6

Bersambung…

(Diterjemahkan dari kitab al-Iimaan bi al-Yaumi al-Aakhir, oleh Syaikh Muhammad Ahmad al-‘Amari)

1 . HR Muslim no: 472. Dalam Bab: Ma’rifatu thariqir Ru’yah.

2 . HR Muslim no: 288, Dalam Bab: Adna Ahlil Janah Manzilatan Fiiha.

3 . HR Muslim no: 7028. Dalam Bab: Fadhlu Ijtima’ ala Tilawatil Qur’an wa Dzikr.

4 . HR Muslim no: 288, Dalam Bab: Adna Ahlil Janah Manzilatan Fiiha.

5 . HR Muslim no: 481. Dalam Bab: Akhiru Ahli Naar Khurujan.

6 . HR Muslim no: 288, Dalam Bab: Adna Ahlil Janah Manzilatan Fiiha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *