Faidah-Faidah Khusyu’

 

  1. Rizki yang baik lagi halal. Allah ﷻ berfirman,

 

وَمَن يَتَّقِ ٱللهَ يَجعَل لَّهُۥ مَخرَجًا  (٢) وَيَرزُقهُ مِن حَيثُ لَا يَحتَسِبُ

 

“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya..” (QS. At-Thallaq: 2-3)

  1. Menjadikan pelakunya lebih dekat kepada Rabbnya ﷻ.
  2. Penebusan dosa dan ampunan untuknya.
  3. Keberuntungan dan kemenangan, berdasarkan firman Allah ﷻ,

 

قَد أَفلَحَ ٱلمُؤمِنُونَ (١) ٱلَّذِينَ هُم فِي صَلَاتِهِم خَٰشِعُونَ  (٢)

 

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya.” (QS. Al-Mukminuun: 1-2)

 

  1. Mencegahnya dari perbuatan keji dan munkar.
  2. Bertambahnya hidayah. Allah ﷻ berfirman,

 

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ فِينَا لَنَهدِيَنَّهُم سُبُلَنَا وَإِنَّ ٱللهَ لَمَعَ ٱلمُحسِنِينَ  (٦٩)

 

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabuut: 69)

 

  1. Masuk Sorga, sebagaimana dalam sebuah hadits yang terdahulu,

 

«… فَلَهُ عَلَيَّ عَهْدٌ أَنْ أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ»

 

“… maka baginya ada janji atas-Ku untuk Kumasukkan ke dalam Sorga.”

 

  1. Lapangnya jiwa dan mendapatkan puncak kesenangan. Ini berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ,

 

«… أَقِمِ الصَّلَاةَ، أَرِحْنَا بِهَا»

 

“Dirikanlah shalat, senangkan hati kami dengannya.”

 

Sabda beliau ﷺ juga,

 

«جُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِيْ فِيْ الصَّلَاةِ»

 

“Dijadikan puncak kesenanganku, adalah dalam shalat.”

 

  1. Seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang muhsin. Sabda Nabi ﷺ,

 

«صَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ كَأَنَّكَ تَرَاهُ»

 

“Shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak pamitan, seakan-akan engkau melihat-Nya.”

 

Inilah –wahai saudaraku muslim- pengaruh shalat, dan inilah faidah-faidahnya. Maka wajib atas Anda untuk menjadikan shalat Anda memiliki kekhusyu’an, ketundukan, dan kesadaran, hingga Allah ﷻ menerimanya, hingga shalat memberikan Anda buah yang memantul kepada masyarakat di manapun Anda berada. Hingga keimanan di tengah-tengah masyarakat itu menjadi hal paling pokok, dan berpegang kepada hukum-hukum Islam menjadi ribath paling kokoh pula.

 

Mudah-mudahan Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, beserta keluarga dan para sahabatnya.

 

(Dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri dari kitab as-Shalaat Wa Atsaruhaa Fi Ziyaadatil Iimaan Wa Tahdziibin Nafsi, Syaikh Husain al-‘Awayisyah)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *