- Berantusiaslah, mudah-mudahan Allah ﷻ menjaga anda, untuk mengerjakan shalat-shalat sunnah dan shalat qabliyah dan ba’diyah. Karena shalat-shalat tersebut akan menambal kekurangan pada shalat fardhu.
Sabda beliau ﷺ,
«أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ كَانَ أَتَمَّهَا كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ أَتَمَّهَا قَالَ اللهُ لِمَلَائِكَتِهِ: انْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَتُكْمِلُوا بِهَا فَرِيضَةً؟ ثُمَّ الزَّكَاةُ، ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى حَسَبِ ذَلِكَ»
“Hal pertama kali yang akan dihisab pada hari kiamat atas diri seorang hamba adalah shalatnya. Maka jika dia telah menyempurnakannya ditulislah untuknya secara sempurna. Dan jika dia belum menyempurnakannya, maka Allah berfirman kepada para Malaikat-Nya, ‘Lihatlah! Apakah kalian mendapatkan yang sunnah milik hamba-Ku, sehingga kalian menyempurnakan yang fardhu dengannya?” Kemudian (yang dihisab setelah shalat) adalah zakat. Lalu dihukumilah amal-amal perbuatan berdasarkan (baik-buruk)nya hal tersebut.” ([1])
Dari ‘Aid bin Qorth radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
«مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يُتِمَّهَا زِيدَ عَلَيْهَا مِنْ سَبَحَاتِهِ حَتَّى تَتِمَّ»
“Barangsiapa shalat dengan sebuah shalat yang tidak dia sempurnakan, maka akan ditambahkan untuknya dari shalat-shalat sunnahnya sampai sempurna.” ([2])
(Dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri dari kitab as-Shalaat Wa Atsaruhaa Fi Ziyaadatil Iimaan Wa Tahdziibin Nafsi, Syaikh Husain al-‘Awayisyah)
_____________________
Footnote:
([1]) HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim dari Tamiim ad-Daari. Hadits hasan, Shahiihul Jaami’, no. 2571.
([2]) HR. At-Thabraniy dalam al-Kabiir, dari Shahiihul Jaami’, no. 6224.