Dosa Yang Paling Dikhawatirkan Oleh Nabi Terhadap Umat Beliau

 

وَفِي الْحَدِيْثِ: (أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ) فَسُئِلَ عَنْهُ، فَقَالَ: (الرِّيَاءُ)

 

Dan di dalam hadits: “Perkara yang paling kutakuti mengenai kalian adalah syirik kecil.” Maka beliau di Tanya tentangnya, lantas beliau bersabda, ‘Riya’.”

 

Kosakata:

 

(وَفِي الْحَدِيْثِ): yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, at-Thabraniy, Ibnu Abiddunya, dan al-Baihaqiy.

 

(أخوف ما أخاف عليكم): yaitu perkara yang paling kutakutkan (kukhawatirkan) mengenai kalian.

 

(الرياء): menampakkan ibadah untuk tujuan pandangan manusia kepada ibadah tersebut, lalu mereka memujinya atas peribadatan tersebut.

 

Makna global bagi hadits tersebut:

 

Karena kesempurnaan rasa sayang beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam terhadap umat beliau dan nasihat beliau bagi mereka; dimana beliau tidak pernah meninggalkan satu kebaikan kecuali beliau tunjukkan kebaikan itu kepada mereka, tidak juga satu keburukan melainkan beliau telah berikan peringatan kepada umat beliau darinya. Dan termasuk keburukan yang beliau berikan peringatan darinya adalah menonjolkan diri dengan penampakan ibadah untuk tujuan meraih pujian manusia; dikarenakan hal itu adalah kesyirikan di dalam ibadah- sekalipun ia adalah syirik kecil, maka bahayangan adalah besar, karena ia mampu menghapus amal yang disertainya-. Dan tatakala jiwa manusia tercipta di atas kecintaan kepada kepemimpinan dan kedudukan di dalam hati para makhluk kecuali orang yang Allah selamatkan, maka hal ini menjadi perkara yang paling ditakuti terhadap orang-orang shalih; karena kuatnya dorongan kepadanya, hal ini berbeda dengan dorongan kepada syirik besar, karena bisa jadi ia tidak ada di dalam hati orang-orang beriman yang sempurna, atau bisa jadi dorongan itu lemah.

 

Hubungan hadits bagi bab

 

Bahwa di dalamnya terdapat (penyebutan) rasa takut dari syirik kecil, sebagaimana pada dua ayat sebelumnya terdapat (penyebutan) rasa takut dari syirik besar, sementara bab mencakup kedua macam (syirik tersebut).

 

Faidah yang bisa diambil dari hadits:

 

  • Kerasnya rasa takut dari terjerumus ke dalam syirik kecil, dan yang demikian itu dari dua sisi
    1. Pertama, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah menakut-nakuti dari terjerumus kedalamnya dengan penakutan yang keras.
    2. Kedua, bahwa beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah menakut-nakuti dari terjerumus ke dalamnya pada diri orang-orang shalih yang sempurna (keshalihannya), maka lebih-lebih lagi pada diri selain mereka.
  • Besarnya kasih sayang beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam kepada umat beliau, serta perhatian besar beliau dalam rangka memberikan hidayah kepada mereka, serta nasihat beliau bagi mereka.
  • Bahwasannya syirik terbagi menjadi besar dan kecil; syirik besar adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal yang merupakan kekhususan Allah; sementara syirik kecil adalah apa yang telah di datangkan di dalam nash-nash (syar’iy) bahwa ia adalah syirik, dan tidak sampai pada batasan syirik besar. Sementara perbedaan di antara keduanya adalah
    1. Bahwasannya syirik besar akan menghapus seluruh amal, sementara syirik kecil akan menghapus amal yang disertainya.
    2. Bahwasannya syirik besar akan mengekalkan pelakunya di dalam neraka, sementara syirik kecil tidak mewajibkan kekal di dalam Neraka.
    3. Bahwa syirik besar memindahkan pelakunya dari agama (Islam) sementara syirik kecil tidak memindahkan pelakunya dari agama (Islam).

 

Sumber:  at-Ta’liiq al-Mukhtashar al-Mufiid, Syaikh Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *