Hadits Tentang Sholat Lima Waktu
20- Dosa Gugur Dengan Wudhu’ Dan Sholat Seperti Daun Gugur Dari Pohonnya
Hadits Salman Al-Farisi radhiyallaahu ‘anhu,
عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، قَالَ: كُنْتُ مَعَ سَلْمَانَ الْفَارِسِيِّ تَحْتَ شَجَرَةٍ، وَأَخَذَ مِنْهَا غُصْنًا يَابِسًا فَهَزَّهُ حَتَّى تَحَاتَّ وَرَقُهُ، ثُمَّ قَالَ: يَا أَبَا عُثْمَانَ، أَلَا تَسْأَلُنِي لِمَ أَفْعَلُ هَذَا؟ قُلْتُ: وَلِمَ تَفْعَلُهُ؟ فَقَالَ: هَكَذَا فَعَلَ بِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مَعَهُ تَحْتَ شَجَرَةٍ، فَأَخَذَ مِنْهَا غُصْنًا يَابِسًا، فَهَزَّهُ حَتَّى تَحَاتَّ وَرَقُهُ فَقَالَ: «يَا سَلْمَانُ: أَلَا تَسْأَلُنِي لِمَ أَفْعَلُ هَذَا؟» قُلْتُ: وَلِمَ تَفْعَلُهُ؟ قَالَ: «إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ صَلَّى الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ، تَحَاتَّتْ خَطَايَاهُ، كَمَا يَتَحَاتُّ هَذَا الْوَرَقُ»، وَقَالَ: {وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ} [هود: 114]
Dari Abu ‘Utsman (An-Nahdiy Al-Kufiy), dia berkata: Aku bersama Salman Al-Farisi berada di bawah pohon, dan ia memetik ranting yang kering, ia menggoyangkannya hingga daun-daunnya rontok. Lalu ia berkata: “Hai Abu ‘Utsman! Apa kau tidak bertanya, kenapa aku melakukan ini?” Aku berkata: “Kenapa engkau melakukannya?”
Lalu Salman berkata: “Seperti itulah yang dilakukan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam terhadapku, saat aku bersama beliau berada di bawah sebuah pohon. Beliau memetik ranting kering dan menggoyangkannya hingga daun-daunnya rontok. Lalu beliau bersabda: “Hai Salman! Apa kau tidak bertanya, kenapa aku melakukan ini?” Aku berkata: “Kenapa engkau melakukannya?”
Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya jika seorang muslim berwudhu dan melakukan wudhu dengan sebaik-baiknya, lalu shalat lima waktu, maka kesalahan-kesalahannya berguguran seperti rontoknya dedaunan ini.”
Dan beliau membaca (ayat): “Tegakkanlah shalat di dua penghujung siang dan sebagian dari malam, sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu menghilangkan keburukan-keburukan, itu adalah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Huud/11: 114)([1])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
1- Kesempurnaan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dalam menyampaikan ilmu. Beliau menyampaikan ilmu dengan perkataan, perbuatan, pertanyaan, dan gambaran yang memudahkan pemahaman.
2- Para sahabat meneladani Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dalam menyampaikan ilmu. Seperti Salman Al-Farisi terhadap Abu ‘Utsman An-Nahdi.
3- Amal sholih akan bermanfaat di akhirat jika dilakukan oleh orang muslim. Adapun amalan orang kafir akan sia-sia di akhirat.
4- Berwudhu dengan benar sebagaimana dituntunkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam akan menggugurkan dosa-dosa.
5-Shalat lima waktu menggugurkan dosa-dosa.
6- Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memberikan tafsir (penjelasan) ayat-ayat Al-Qur’an, dan tafsir beliau adalah tafsir terbaik, maka harus didahulukan daripada tafsir-tafsir yang lain.
7- Kewajiban shalat lima waktu diisyaratkan di dalam Al-Qur’an. Maksud “shalat di dua penghujung siang” adalah sholat subuh di awal siang, sholat zhuhur dan ashar di akhir siang. Maksud “sebagian dari malam”, adalah sholat maghrib dan isya’.([2])
8- Semua amal sholih, termasuk wudhu’ dan sholat, menghilangkan dosa-dosa.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits-hadits yang agung ini. Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Bakda Ashar Kamis, 6-Shofar-1442 H / 24-September-2020 M
________________________
Footnote:
([1]) HR. Ahmad, no. 23707. Syaikh Al-Albani dan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata, “Hasan lighoirihi”. Lihat: Shohih At-Targhib, no. 363; Takhrij Musnad Ahmad, no. 23707
([2]) Lihat Tafsir Ibnu Katsir, QS. Huud/11: 114