Hadits Hadits Tentang Ramadhan Dan Puasa (26)
Doa Orang Puasa Mustajab
(Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsari, hafizhahullah)
HADITS ABU HUROIROH radhiyallaahu ‘anhu,
عَنِ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الصَّائِمُ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُ»
Dari Abu Huroiroh radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Do’a orang yang berpuasa tidak akan ditolak”.([1])
HADITS ANAS radhiyallaahu ‘anhu,
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ، دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ»
Dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Tiga do’a tidak akan ditolak: do’a orang tua, do’a orang yang berpuasa, dan doa musafir (orang yang melakukan perjalanan luar kota)”.([2])
FAWAID HADITS:
1- Doa adalah ibadah. Oleh karena itu seorang muslim sepantasnya memperbanyak doa, khususnya di saat berpuasa.
2- Doa orang tua untuk anaknya itu mustajab. Oleh karena itu orang tua sepantasnya memperbanyak doa untuk kebaikan anaknya, dan jangan sampai mendoakan keburukan atasnya, sehingga menyebabkan keburukan.
3- Doa orang yang berpuasa itu mustajab. Oleh karena itu yang berpuasa sepantasnya memperbanyak doa kebaikan dunia dan akhirat untuk dirinya, anaknya dan keluarganya. Juga mendoakan kebaikan untuk masyarakatnya, dan negaranya.
4- Ayat-ayat puasa Romadhon di dalam Al-Qur’an adalah ayat 183, 184, 185, dan 187, dari surat Al-Baqoroh. Di sela-selanya ada ayat tentang doa, yaitu ayat ke 186. Ini isyarat bahwa orang yang berpuasa di bulan Romadhon sepantasnya banyak berdoa memohon kebaikan dan berlindung dari keburukan kepada Alloh subhaanahu wa ta’aalaa, wallohu a’lam.
5- Doa musafir itu mustajab. Oleh karena itu seorang musafir sepantasnya memperbanyak doa kebaikan kepada Alloh subhaanahu wa ta’aalaa.
6- Ada keadaan-keadaan tertentu yang menjadi sebab doa mustajab. Maka sepantasnya seorang muslim memperbanyak doa pada keadaan-keadaan tersebut.
7- Jika seorang muslim berdoa pada keadaan dan waktu mustajab, namun tidak dikabulkan, bisa jadi ada penghalang terkabulnya doa, seperti makanan haram, dan lainnya.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh subhaanahu wa ta’aalaa selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.([3])
________________________
Footnote:
([1]) HR. Ahmad, no. 10183. Sanadnya lemah, namun dikuatkan riwayat-riwayat lain. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata di dalam takhrijnya: “Hadits Shohih dengan jalur-jalurnya dan penguat-penguatnya”
([2]) HR. Al-Baihaqi di dalam As-Sunan Al-Kubro, no. 6392 dan Ad-Da’awat Al-Kubro, no. 647; Dhiya’ Al-Maqdisi di dalam Ahadits Al-Mukhtarah, no. 2057; Ibnu ‘Asaakir di dalam Mu’jamnya, no. 405. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani dengan sebab penguat-penguatnya di dalam Ash-Shohihah, no. 1797
([3]) Sragen, Jum’at bakda Ashar, 4-Romadhon-1442 H / 16-April-2021 M.