Dilema PNS

✏️Assalamualaikum.

📝Begini ceritanya, saya kan bekerja di instansi negeri. Nah di tempat saya bekerja, banyak sekali penyimpangan, ketidak adilan, kebohongan dll.

📝Contoh:

📝Laporan dana yg turun dari pemerintah pusat, slalu dibuat laporan yg tdk sesuai (penuh kebohongan). Trus memperlakukan pegawai juga tdk adil, kalau sdh tdk disukai, pekerjaan tdk ada yg benar di mata atasan. Tp kalau anak emasnya, seburuk apapun kelakuannya, seakan tdk pernah salah. Bahkan (maaf), ada salah satu anak buah kesayangan yg suka mencuri, baik itu aset2 kantor, maupun milik pribadi rekan2 kerjanya. Semua pegawai kain tahu, bahkan sampai diluar instansi. Tp atasan seakan tutup mata. Atasan juga sangat suka berbohong, bahkan utk hal yg kecilpun, sering kali berbohong. Kalau diceritakan semua, bisa setebal buku skripsi neh. Sementara itu dulu, saya minta pendapat, apa yg bsa saya lakukan, karena suara kami seakan tdk didengarkan oleh atasan, dia seenaknya aja sendiri.

📝Makasih, maaf kalo ceritanya mbulet

✏️Jawab: Wa’alaikumussalam warahmatullah.

📌Iya, inilah yang sering kita dengar. Banyaknya penyimpangan dan penyelewengan pada sebagian instansi pemerintahan. Adanya laporan palsu, atau yang dibuat-buat, menunjukkan adanya pengkhianatan dan ghulul (korupsi) yang telah dilakukan.

📌Sementara,
1⃣ Pelaku ghulul (korupsi) akan dibelenggu, atau ia akan membawa hasil korupsinya pada hari Kiamat, sebagaimana ditunjukkan dalam ayat ke-161 surat Ali Imran dan hadits ‘Adiy bin ‘Amirah radhiyallaahu ‘anhu di atas. Dan dalam hadits Abu Humaid as Sa’idi radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah bersabda :
[arabic-font] وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يَأْخُذُ أَحَدٌ مِنْهُ شَيْئًا إِلَّا جَاءَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَحْمِلُهُ عَلَى رَقَبَتِهِ إِنْ كَانَ بَعِيرًا لَهُ رُغَاءٌ أَوْ بَقَرَةً لَهَا خُوَارٌ أَوْ شَاةً تَيْعَرُ[/arabic-font]

📚”Demi (Allah), yang jiwaku berada di tanganNya. Tidaklah seseorang mengambil sesuatu daripadanya (harta zakat), melainkan dia akan datang pada hari Kiamat membawanya di lehernya. Jjika (yang dia ambil) seekor unta, maka (unta itu) bersuara. Jika (yang dia ambil) seekor sapi, maka (sapi itu pun) bersuara. Atau jika (yang dia ambil) seekor kambing, maka (kambing itu pun) bersuara …”

📚[HR al Bukhari dalam kitab al Hibah wa Fadhluha wat Tahridhu ‘Alaiha, bab Man lam Yaqbalil Hadiyata li ‘Illatin, hadits no. 2597 dan Muslim (dengan lafazh serupa) dalam kitab al Imarah, bab Tahrim Hadayal ‘Ummal, hadits no. 3413.]

2⃣ Perbuatan korupsi menjadi penyebab kehinaan dan siksa api neraka pada hari Kiamat.

📚Dalam hadits Ubadah bin ash Shamit radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Nabi bersabda :
[arabic-font] فَإِنَّ الْغُلُولَ عَارٌ عَلَى أَهْلِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَشَنَارٌ وَنَارٌ[/arabic-font]

📚”…(karena) sesungguhnya ghulul (korupsi) itu adalah kehinaan, aib dan api neraka bagi pelakunya”.

📚[HR Ibnu Majah dalam kitab al Jihad, bab al Ghulul, hadits no. 2850, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah dan Shahihul Jami’ish Shaghir, no. 7869.]

3⃣ Orang yang mati dalam keadaan membawa harta ghulul (korupsi), ia tidak mendapat jaminan atau terhalang masuk surga. Hal itu dapat dipahami dari sabda Nabi :
[arabic-font] «مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِيءٌ مِنْ ثَلَاثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنْ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ»[/arabic-font]

📚”Barangsiapa berpisah ruh dari jasadnya (mati) dalam keadaan terbebas dari tiga perkara, maka ia (dijamin) masuk surga. Yaitu kesombongan, ghulul (korupsi) dan hutang”.

📚[HR Ahmad, no. 21291; at Tirmidzi, no. 1572; an Nasaa-i dan Ibnu Majah.]

4⃣ Allah tidak menerima shadaqah seseorang dari harta ghulul (korupsi), sebagaimana dalam sabda Nabi :
[arabic-font] «لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ»[/arabic-font]

📚”Shalat tidak akan diterima tanpa bersuci, dan shadaqah tidak diterima dari harta ghulul (korupsi)”.

📚[HR Muslim dalam kitab Thaharah, bab Wujubuth Thaharah lish Shalati, hadits no. 329, dari Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma, dan diriwayatkan pula oleh yang lain dari Ibnu ‘Umar dan Usamah bin Umair al Hudzali radhiyallaahu ‘anhu.]

5⃣ Harta hasil korupsi adalah haram, sehingga ia menjadi salah satu penyebab yang dapat menghalangi terkabulnya do’a, sebagaimana dipahami dari sabda Nabi :
[arabic-font] أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ وَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ[/arabic-font]

📚”Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang Allah perintahkan kepada para rasul. Allah berfirman,”Wahai para rasul, makanlah dari yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan”. Dia (Allah) juga berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari yang Kami rizkikan kepada kamu,” kemudian beliau (Rasulullah) menceritakan seseorang yang lama bersafar, berpakaian kusut dan berdebu. Dia menengadahkan tangannya ke langit (seraya berdo’a): “Ya Rabb…, ya Rabb…,” tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dirinya dipenuhi dengan sesuatu yang haram. Maka, bagaimana do’anya akan dikabulkan?”.

📚[HR Muslim dalam kitab az Zakat, bab Qabulush Shadaqati minal Kasbit Thayyibi wa Tarbiyatuha, hadits no. 1686.]

📌Oleh karena itulah menghindarlah sejauh-jauhnya dari pembuatan-pembuatan laporan yang fiktif, rekayasa, dan penuh dengan kebohongan. Sesungguhnya hal itu akan dimintai pertanggung jawabannya pada hari kiamat.

📌Tidak ada kepatuhan kepada seorang atasan yang menyuruh untuk bermaksiat kepada Allah, sebagaimana hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,
[arabic-font] «لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ، إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ»[/arabic-font]

📚“Tidak ada ketaatan dalam rangka bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam perkara ma’ruf.”

📚[HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim [6/471]

📌Adapun segala sikap atasan yang buruk, maka jangan ikuti keburukannya, bersabarlah atas dampaknya, dan doakan dia agar diberikan taufik oleh Allah.

🍃Wallahu a’lam.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

🌺 Group Tanya Jawab Khusus Muslimah 🌺
📘 Majelis Taklim Salsabila Alumni SMANDA/SMUNDA 📘
📲 Untuk bergabung ketik “GABUNG_Nama_Angkatan” KIRIM ke no. +6285749060476📕
📲 Join via Telegram https://telegram.me/akhowatsmanda atau klik http://bit.ly/20jtqpe untuk melihat kumpulan tanya jawab dari awal.
🌎 http://www.attabiin.com/category/konsul-salsabila/
📻 Ikuti siaran radio al-Umm 102,5 FM Malang, Relay Pandaan dan sekitarnya di 102,8 FM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *