Diantara Sebab-sebab Tabarruj dan Ikhilath

 

Tabarruj dan ikhtilath memiliki banyak sebab, diantaranya:

 

1. Lemahnya iman didalam jiwa, maka iman yang benar, tatkala tertancap didalam hati, tampaklah buahnya pada amalan anggota badannya. Maka orang yang memiliki sifat demikian akan terikat dengan perintah-perintah Allah. Dan jika Iman itu lemah didalam jiwa, maka akan menganggap baik suatu yang buruk, dan menganggap buruk suatu yang baik, maka jadilah yang ma’ruf menurutnya munkar dan munkarpun menjadi yang ma’ruf.

 

Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah

 

2. Mundur (tertinggal)nya kaum muslimin dari da’wah kepada Allah, malas menegakkan kewajiban amar ma’ruf dan nahi munkar dan beratnya mereka menegakkan kewajiban jihad di jalan Allah sehingga terbengkalainya kewajiban dan dijalankannya larangan, maka “telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia.” (QS. ar-Rum: 41)([1])

 

3. Sedikitnya ilmu syar’i, tampaknya kebodohan, serta sedikitnya ulama yang mengamalkan ilmunya yang membawakan suri tauladan yang baik bagi masyarakatnya, dan banyaknya orang-orang bodoh yang membawa teladan yang buruk bagi masyarakatnya.

 

4. Buruknya pendidikan, perhatian, dan pengajaran. Pertama dari segi orang tua, karena kebodohan, kelalaian dan sikap acuh tak acuhnya mereka. Yang kedua dari segi tempat-tempat pendidikan yang tidak mengumpulkan para pendidik laki-laki maupun perempuan yang cukup agama, ilmu, akhlak dan tingkah lakunya.

 

5. Sarana-sarana informasi dan publikasi berupa koran-koran dan majalah-majalah yang menyiarkan dan menganjurkan tabarruj membuka wajah dan ikhtilath.

 

6. Berkiblatnya kebanyakan manusia kepada Eropa maupun Amerika yang menurut pandangan mereka, adalah contoh terbaik dalam peradaban, dan kemajuan. Maka merekapun mencoba gaya hidup mereka (Eropa, Amerika) dalam segala sesuatu. Dan mereka beranggapan bahwa jika ummat ini bertabarruj dan berikhtilath, maka mereka akan kuat sebagaimana Eropa dan Amerika.([2])

 

Dan mereka tidak mengetahui bahwa semua kekuatan itu adalah milik Allah.

 

إِنَّمَآ أَمرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيئًا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ ٨٢

 

“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (Yasiin: 82)

 

Dan pada kisah-kisah dalam al-Qur`an tentang umat-umat sebelum kita, kemenangan orang-orang yang beriman, hancurnya orang-orang kafir, terdapat nasihat dan pelajaran, dimana Allah ﷻ menghancurkan mereka di dunia dan menyediakan bagi mereka adzab neraka di akhirat tatkala mereka kufur terhadap Allah dan menentang Rasul-Nya. Maka marilah kita merenungkan firman Allah ﷻ:

 

وَلَا تَمُدَّنَّ عَينَيكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعنَا بِهِۦٓ أَزوَٰجًا مِّنهُم زَهرَةَ ٱلحَيَوٰةِ ٱلدُّنيَا لِنَفتِنَهُم فِيهِۚ وَرِزقُ رَبِّكَ خَيرٞ وَأَبقَىٰ ١٣١

 

“Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Thaahaa: 131)

 

Dan firman Allah ﷻ:

 

وَلَا تَحسَبَنَّ ٱللهَ غَٰفِلًا عَمَّا يَعمَلُ ٱلظَّٰلِمُونَۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُم لِيَومٖ تَشخَصُ فِيهِ ٱلأَبصَٰرُ ٤٢

 

“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (QS. Ibrahim: 42)

 

Dan firman-Nya ﷻ:

 

لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فِي ٱلبِلَٰدِ ١٩٦ مَتَٰعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأوَىٰهُم جَهَنَّمُۖ وَبِئسَ ٱلمِهَادُ ١٩٧

 

“Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (QS. ali Imran: 196-197)

 

Maka waspada terhadap taklid buata adalah waspada terhadap gaya hidup orang-orang Barat dan timur dari golongan orang kafir dan musyrik, musuh-musuh Allah, Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, agama-Nya, dan musuh kaum muslimin.

 

(Diambil dari kitab Mas-uuliyaatul Mar-ah al-Muslimah, Syaikh DR. Abdullah bin Jarullah al-Jaarullah, di alih bahasakan oleh Muhammad Syahri)

(Bersambung)

______________________________

([1]) ﴾ ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ ﴿

([2]) Lihat Khathrut Tabarruj wal Ikhtilath, hal. 180

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *