Dari shalat di dapatkan kelapangan, ketenangan dan kebahagiaan. Karena seorang manusia akan merasakan kedekatan dengan Allah ﷻ. Firman-Nya,
قُلْ إِنَّ ٱللهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِيٓ إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ ٢٧ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللهِ تَطْمَئِنُّ ٱلقُلُوبُ ٢٨
“Katakanlah: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”, (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 27-28)
Dan shalat itu semuanya berisi dzikir dan do’a. Adalah Nabi ﷺ pernah bersabda kepada Bilal,
«يَا بِلَالُ! أَقِمِ الصَّلَاةَ أَرِحْنَا بِهَا»
“Wahai Bilal! Dirikanlah shalat! Lapangkanlah kami dengannya.” ([1])
Beliau ﷺ juga bersabda
«جُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ»
“Dijadikan puncak kesenanganku, adalah pada shalat.” ([2])
Marilah, wahai orang yang mencari kebahagiaan, kelapangan jiwa dan puncak kesenangan! Lakukanlah shalat dengan khusyu’ dan merendahkan diri kepada Allah ﷻ sebagaimana Rasulullah ﷺ telah shalat sebelum kita dengan kondisi demikian. Jika engkau melakukan hal itu, niscaya engkau akan mendapatkan keinginanmu. Dan jika engkau tidak mendapatkannya, maka janganlah mencela kecuali kepada dirimu sendiri.
(Dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri dari kitab as-Shalaat Wa Atsaruhaa Fi Ziyaadatil Iimaan Wa Tahdziibin Nafsi, Syaikh Husain al-‘Awayisyah)
_____________________
Footnote:
([1]) HR. Ahmad dalam Musnadnya, dan Abu Daud. Hadits dari Shahiihul Jaami’, no. 7769.
([2]) HR. Ahmad dalam Musnadnya, an-Nasa-iy, dan selain keduanya. Dari Shahiihul Jaami’, no. 3039.