Boleh Berkeinginan Diberi Kebaikan Seperti Orang Yang Rajin Membaca Al-Qur’an Dan Mengamalkannya

Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy hafizhahullah

 

HADITS ABU HUROIROH radhiyallaahu ‘anhu

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ عَلَّمَهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ فَسَمِعَهُ جَارٌ لَهُ فَقَالَ لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ فُلَانٌ فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ؛ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَهُوَ يُهْلِكُهُ فِي الْحَقِّ فَقَالَ رَجُلٌ لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ فُلَانٌ فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ.

 

Dari Abu Huroiroh radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rosululloh ﷺ bersabda: “Tidak ada keinginan yang ada pada orang lain kecuali dalam dua perkara: Seseorang yang telah Alloh ajarkan Al-Qur’an, lalu dia membacanya/ mengamalkannya di waktu malam dan siang, lalu seorang tetangganya mendengarnya lalu berkata, “Alangkah inginnya aku diberi seperti apa yang diberikan kepada Fulan, sehingga aku akan beramal seperti apa yang dia amalkan”.

 

Dan seseorang yang telah Alloh berikan harta, lalu dia menggunakannya di dalam kebaikan, lalu seseorang berkata, “Alangkah inginnya aku diberi seperti apa yang diberikan kepada Fulan, sehingga aku akan beramal seperti apa yang dia amalkan”.([1])

 

KETERANGAN:

 

Hadits semakna ini juga diriwayatkan dari beberapa sahabat: (1) Ibnu Mas’ud([2]), (2) Abdulloh bin Umar([3]), dan (3) Yazid bin Al-Akhnas.([4])

 

FAWAID HADITS:

Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:

 

1- Tidak boleh ada keinginan kepada yang ada pada orang lain kecuali dalam dua perkara: harta yang dinfakkan di dalam kebaikan dan Al-Qur’an yang dibaca dan diamalkan.

 

2-     Niat untuk berbuat kebaikan sudah dicatat sebagai kebaikan.

 

3- Dianjurkan berlomba di dalam amal sholih, seperti berinfak, membaca Al-Qur’an, dan lainnya.

 

4- Al-Qur’an adalah hikmah (ilmu) yang paling agung, maka selayaknya diperhatikan melebihi yang lain.

 

5- Keutamaan membaca, mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan Al-Qur’an, di waktu malam dan siang.

 

6-       Keutamaan dan kewajiban menghukumi dengan Al-Qur’an.

 

7- Harta adalah pemberian dan titipan dari Alloh ﷻ, maka wajib disyukuri dengan berinfaq di dalam kebaikan.

 

8-         Keutamaan berinfaq dan bersedekah di dalam kebaikan.

 

9- Ilmu tentang membaca dan memahami Al-Qur’an adalah pemberian dari Alloh ﷻ, maka wajib disyukuri dengan membaca, mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan Al-Qur’an, di waktu malam dan siang.

 

Inilah sedikit penjelasan tentang haditshadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju Sorga-Nya yang penuh kebaikan.([5])

_________________________

Footnote:

([1])     HR. Bukhori, no. 5026, 7232, 7528; Ahmad, no. 10214, 10215

([2])     HR. Bukhori, no. 1409, 7141, 7316, 73; Muslim, no. 816; Ibnu Majah, no. 4208; Ahmad, no. 3651, 4109; Ibnu Hibban, no. 90

([3])  HR. Bukhori, no. 5025, 7529; Muslim, no. 815; Tirmidzi, no. 1936; Ibnu Majah, no. 4209; Ahmad, no. 4550, 4924, 5618, 6167, 6403; Ibnu Hibban, no. 125, 126

([4])     HR. Ahmad, no. 16966. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata di dalam Takhrijnya: “Shohih lighoirihi

([5])  Sragen, Jum’at bakda Isya, 5-Romadhon-1442 H / 16-April-2021 M

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *