عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: (أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ) رواه النسائي
Dari Abu Hurairah I, dia berkata, ‘Rasulullah G bersabda, ‘Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah B wajibkan atas kalian berpuasa padanya, di dalamnya, pintu-pintu langit dibuka, di dalamnya pintu-pintu neraka ditutup, di dalamnya kedurhakaan syaitan dibelenggu, di dalamnya ada sebuah malam milik Allah, yang lebih baik daripada seribu bulan, siapa yang diharamkan dari kebaikannya, maka sungguh dia telah diharamkan (terhalangi dari mendapatkan kebaikannya).” (HR. an-Nasa’iy)
Wahai sekalian hamba Allah:
1. Bergembiralah dengan masuknya bulan Ramadhan, dan perhatikanlah puasanya, dikarenakan puasa tersebut adalah sebuah kewajiban, sebagaimana Allah D berfirman:
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,” (QS. al-Baqarah (2): 185)
Dan karena hadits Ibnu ‘Umar L, dia berkata, ‘Rasulullah G bersabda,
بُنِيَ الإِسْلامُ عَلى خَمْسٍ: شَهادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَإِقامِ الصَّلاةِ وَإِيتاءَ الزَّكاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ)
‘Islam dibangun diatas lima (sendi); syahadat laa ilaaha illallah Muhammad rasulullah, mendirikan shalat, membayar zakat, berhaji, dan puasa Ramadhan. (HR. al-Bukhari Muslim)
2. Menghadaplah kepada Allah di dalam bulan Ramadhan, dikarenakan pintu-pintu langit terbuka di dalamnya. Maka bersegeralah menuju setiap ketaatan kepada Allah B, dan lakukanlah segala perkara yang bisa mendekatkan Anda kepada Allah B, dan kepada sorga.
Karena hadits Abu Hurairah I, bahwa Rasulullah G bersabda,
«إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ»
‘JIka Ramadhan datang, maka dibukalah pintu-pintu sorga.’ (HR. al-Bukhari)
Dan bersungguh-sungguhlah dalam setiap perkara yang menjadi sebab Allah D merahmati anda. Dikarenakan pintu-pintu rahmat terbuka di dalam bulan Ramadhan.
Berdasarkan hadits Abu Hurairah I, dia berkata, ‘Rasulullah G bersabda,
«إِذَا كَانَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ»
‘Jika bulan Ramadhan telah ada, maka dibukalah pintu-pintu rahmat, ditutuplah pintu-pintu Jahannam, dan syaitan-syaitanpun dibelenggu.’ (HR. Muslim)
3. Waspadalah terhadap dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan, karena ia adalah jalan-jalan menuju neraka Jahannam, berdasarkan hadits Abu Hurairah I, dia berkata, ‘Rasulullah G bersabda,
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطيِنُ)
‘Jika bulan Ramadhan telah masuk, maka dibukalah pintu-pintu langit, ditutuplah pintu-pintu Jahannam, dan dibelenggulah syaitan-syaitan.’ (HR. alBukhari Muslim)
4. Bersungguh-sunggulah di dalam mencari-cari malam lailatul qadar, pada ganjilnya sepuluh hari yang terakhir, dan janganlah lalai dalam hal itu. Maka jika anda bertepatan dengan malam itu diatas kebaikan, maka anda telah beruntung dengan kebaikan yang besar, namun jika anda diharamkan darinya, maka sesungguhnya anda telah terharamkan dari kebaikan yang banyak.
Berdasarkan hadits Abu Hurairah I, dia berkata, ‘Tatkala Ramadhan hadir, Rasulullah G bersabda,
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا، فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah wajibkan atas kalian puasa pada bulan itu, di dalamnya pintu-pintu sorga di buka, dan di dalamnya pintu-pintu Jahim ditutup, di dalamnya syetan-syetan dibelenggu, di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa diharamkan dari kebaikannya, maka sungguh dia telah diharam (dari mendapatkan kebaikannya).” (HR. Ahmad)
5. Jika bulan Ramadhan telah masuk, maka beritakanlah berita gembira kepada kaum muslimin akan masuknya bulan tersebut, sebagaimana Nabi G telah memberikan berita gembira dengannya, dan beliau beritakan berita gembira tersebut kepada keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, dan selain mereka. Dan jadilah anda termasuk orang yang memberikan berita gembira terhadap segala kebaikan, dan jangan menjadi orang yang membuat orang lari.
Karena hadits Anas bin Malik I, dari Nabi G, beliau bersabda,
«يَسِّرُوا وَلاَ تُعَسِّرُوا، وَبَشِّرُوا، وَلاَ تُنَفِّرُوا»
‘Mudah-mudahkanlah, dan janganlah kalian mempersulit, beritakanlah kabar gembira, dan jangan membuat orang-orang lari.’ (HR. al-Bukhari)
6. Selalulah menuju kepada setiap kebaikan, dan pada bulan Ramadhan, menghadaplah kepada segala kebaikan dengan melakukannya, memperbanyaknya, serta meninggalkan segala keburukan dan dosa-dosa. Mudah-mudahan Allah membebaskan anda dari api neraka. Dan hendaknya yang demikian itu dengan bersegeranya Anda sejak awal malam Ramadhan.
Berdasarkan hadits Abu Hurairah I, dia berkata, ‘Rasulullah G bersabda, ‘Jika telah ada pada awal malam bulan Ramadhan, dibelenggulah syaitan-syaitan, dan kejahatan bangsa Jin; ditutuplah pintu-pintu api neraka, maka tidaklah dibuka darinya satu pintu pun; dan dibukalah pintu-pintu sorga, maka tidaklah ditutup darinya satu pintu pun; dan menyerulah seorang penyeru, ‘Wahai pencari kebaikan, menghadaplah (terimalah), wahai pencari keburukan, batasilah (hentikanlah).’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari api neraka, dan yang demikian itu (berlaku) pada setiap malam.’ (HR. at-Turmudzi)
7. Jika Anda termasuk pelaku kebaikan yang bersegera kepadanya di dalam bulan Ramadhan, maka bergembiralah dengan segenap kebaikan.
Karena hadits ‘Arfahah I, dari seorang laki-laki dari para sahabat Nabi M, dari Nabi G, bahwasannya dia pernah menyebut Ramadhan, maka beliau G bersabda,
تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ النَّارِ، وَتُصَفَّدُ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، وَيُنَادِي فِيهِ مُنَادٍ كُلَّ لَيْلَةٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ هَلُمَّ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، حَتَّى يَنْقَضِيَ رَمَضَانُ
‘Di dalamnya pintu-pintu sorga di buka, dan di dalamnya pintu-pintu neraka di tutup, di dalamnya syaitan-syaitan di belenggu, dan di dalamnya ada seorang penyeru yang menyeru setiap malam, ‘Wahai para pencari kebaikan, marilah kemari, dan wahai para pencari keburukan, tahanlah (dari berbuat buruk), hingga Ramadhan berakhir.’ (HR. Ahmad)
(Pelajaran Pertama Dari Kitab an-Nabiy Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallama fii Ramadhaan (Tsalaatsuuna Darsan), Syaikh Muhammad bin Syami bin Mutho’in Syaibah, dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri)