-
Pintu surga pun dibuka, mereka terpukau melihat keindahannya.
Seperti yang dikisahkan dalam haditsnya Abu Sa’id al-Khudri yang terdahulu, bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sampai ketika mereka telah bersih dan suci, lalu mereka diizinkan untuk masuk surga. Maka demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditanganNya, sungguh salah seorang diantara kalian lebih paham dengan rumahnya yang ada disurga dari pada rumahnya sendiri ketika didunia”.1
-
Setelah memasuki surga, terdengar suara panggilan, mengabarkan pada mereka akan kehidupan yang tiada kematian setelahnya, sehat tanpa dihampiri penyakit, senantiasa muda tidak pernah tua, bergelimang dengan kenikmatan.
Hal itu tergambar jelas dalam firman Allah Azza wa jalla, seperti diantaranya:
[arabic-font]﴿ لَا يَذُوقُونَ فِيهَا ٱلۡمَوۡتَ إِلَّا ٱلۡمَوۡتَةَ ٱلۡأُولَىٰۖ وَوَقَىٰهُمۡ عَذَابَ ٱلۡجَحِيمِ ﴾[/arabic-font]
“Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka”. (QS adh-Dukhaan: 56).
Dan firman Allah Ta’ala yang lainnya:
[arabic-font]﴿ أَفَمَا نَحۡنُ بِمَيِّتِينَ ٥٨ إِلَّا مَوۡتَتَنَا ٱلۡأُولَىٰ وَمَا نَحۡنُ بِمُعَذَّبِينَ ٥٩ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ﴾[/arabic-font]
“Maka apakah kita tidak akan mati?. Melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)?. Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar. (QS ash-Shaaffat: 58-60).
Dalam hadits disebutkan, dari Abu Sa’id al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
[arabic-font](( يُنَادِى مُنَادٍ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلاَ تَسْقَمُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلاَ تَمُوتُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلاَ تَهْرَمُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلاَ تَبْتَئِسُوا أَبَدًا. فَذَلِكَ قَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ : ﴿وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ﴾)) [/arabic-font]
“(Dan) terdengarlah seruan, kalian akan sehat tanpa sakit selama-lamanya, kalian akan hidup terus tanpa meninggal, kalian akan senantiasa muda tidak pernah tua, akan selalu mendapat nikmat tidak berputus asa selama-lamanya. Itulah firman Allah Ta’ala:
[arabic-font]﴿وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ﴾[/arabic-font]
“Dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS al-A’raaf: 43).2
Bersambung…
(Diterjemahkan dari kitab al-Iimaan bi al-Yaumi al-Aakhir, oleh Syaikh Muhammad Ahmad al-‘Amari)
1 . HR Bukhari no: 2260. Dalam Bab: Qishashil Madhaalim.
2 . HR Muslim no: 7336. Dalam Bab: Fii Dawaami Ahlil Janah.