Waktu shalat Zhuhur dimulai sejak tergelincirnya matahari hingga bayangan benda sama panjang dengan benda tersebut.
Di antara hadits-hadits yang menjelaskan awal waktu shalat zhuhur adalah sebagai berikut:
Hadits Abdullah bin ‘Amru
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«وَقْتُ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتْ الشَّمْسُ»
“Waktu zhuhur jika matahari telah tergelincir”. (HR. Muslim, no. 173/612; Ahmad, no. 6966, 7077; Ibnu Hibban, no. 1473; dari Abdulloh bin ‘Amr)
Hadits Jabir bin Abdullah
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ:«جَاءَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ زَالَتْ الشَّمْسُ، فَقَالَ: قُمْ يَا مُحَمَّدُ فَصَلِّ الظُّهْرَ حِينَ مَالَتْ الشَّمْسُ .
Dari Jabir bin Abdulloh, dia berkata: “Jibril ‘alaihis salaam mendatangi Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pada waktu matahari telah tergelincir, lalu dia berkata: “Berdirilah wahai Muhammad, lalu lakukan shalat zhuhur pada waktu matahari telah tergelincir!”. (HR. Nasai, no. 526; Ahmad, no. 14538; Ibnu Hibban, no. 1472. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Irwaul Gholil, no. 250)
Hadits Abu Sa’id Al-Khudri
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَمَّنِي جِبْرِيلُ فِي الصَّلَاةِ، فَصَلَّى الظُّهْرَ حِينَ زَالَتِ الشَّمْسُ»
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jibril mengimami aku melakukan sholat, beliau melakukan sholat zhuhur pada waktu matahari telah tergelincir!”. (HR. Ahmad, no. 11249. Syu’aib Al-Arnauth berkata: “Shohih lighoirihi”)
Hadits Ibnu Abbas
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَمَّنِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام عِنْدَ الْبَيْتِ مَرَّتَيْنِ، فَصَلَّى بِيَ الظُّهْرَ حِينَ زَالَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ قَدْرَ الشِّرَاكِ»
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jibril mengimami aku melakukan sholat di dekat ka’bah dua kali. Beliau melakukan sholat zhuhur dengan-ku pada waktu matahari telah tergelincir, dan bayangan (benda) seukuran tali sandal”. (HR. Abu Dawud, no. 393; Tirmidzi, no. 149; Ahmad, no. 3081, 3322; Ibnu Khuzaimah, no. 325. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani, Syu’aib Al-Arnauth, dan Al-A’zhomi)
Hadits Abu Huroiroh
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَذَا جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ جَاءَكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ» فَصَلَّى الصُّبْحَ حِينَ طَلَعَ الْفَجْرُ، وَصَلَّى الظُّهْرَ حِينَ زَاغَتِ الشَّمْسُ
Dari Abu Huroiroh, dia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ini Jibril ‘alaihis salaam datang kepada kamu akan mengajarkan agama kepada kamu!”. Beliau melakukan sholat subuh ketika fajar sudah terbit. Dan beliau melakukan sholat zhuhur pada waktu matahari telah tergelincir!”. (HR. Nasai, no. 502. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shohih Nasai)
CARA MENGETAHUI ZAWAL (AWAL WAKTU SHALAT ZHUHUR)
Imam An-Nawawi rohimahulloh (wafat th. 676 H) menjelaskan cara untuk mengetahui zawal (tergelincirnya matahari). Beliau berkata:
فَإِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَعْلَمَ هَلْ زَالَتْ فَانْصِبْ عَصًا أَوْ غَيْرَهَا فِي الشَّمْسِ عَلَى أَرْضٍ مُسْتَوِيَةٍ وَعَلِّمْ عَلَى طَرْفِ ظِلِّهَا ثُمَّ رَاقِبْهُ فَإِنْ نَقَصَ الظِّلُّ عَلِمْتَ أَنَّ الشَّمْسَ لَمْ تَزُلْ وَلَا تَزَالُ تُرَاقِبُهُ حَتَّى يَزِيدَ فَمَتَى زَادَ عَلِمْتَ الزَّوَالَ حِينَئِذٍ
“Jika Anda ingin tahu, apakah sudah zawal (matahari sudah tergelincir), maka tancapkan tongkat atau lainnya di bawah sinar matahari di tanah yang datar, dan berilah tanda di ujung bayangannya, kemudian awasi-lah bayangannya. Jika bayangannya berkurang, anda tahu bahwa matahari belum tergelincir. Anda terus mengawasinya, sampai bayangannya bertambah. Jika bayangannya sudah bertambah, anda tahu bahwa saat itu matahari sudah tergelincir”. (Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, 3/24)
APAKAH JADWAL WAKTU SHALAT ZHUHUR SAAT INI SUDAH SESUAI?
Jadwal waktu shalat di Indonesia dibuat untuk tiap kabupaten/kotamadya, sehingga satu tempat dengan lainnya tentu berbeda.
Saya perhatikan jadwal sholat zhuhur di dalam sebagian bulan sudah sesuai, yaitu matahari sudah tergelincir.
Namun di dalam sebagian bulan tidak sesuai, yaitu matahari belum tergelincir.
Jadwal waktu sholat zhuhur hari ini (Kamis, 30 November 2023) untuk Kabupaten Sragen, Jawa Tengah adalah: jam 11.24 WIB.
Dan saya melihat dengan mata kepala langsung, bahwa pada jam ini, di tempat saya di Sragen, matahari belum tergelincir. Sedangkan adzan sudah dikumandangkan di banyak masjid.
Padahal matahari masih berada di sebelah timur langit, dan bayangannya masih berada di sebelah barat.
Maka marilah kita lihat daerah kita masing-masing, apakah jadwal sholat zhuhur di hari-hari ini, atau di pekan-pekan ini, atau di bulan-bulan ini, sudah masuk waktu atau belum?
Tentu kita semua akan bertanggung jawab terhadap perbuatan kita masing-masing.
Jika anda sebagai muadzin, tentu harus memperhatikan waktu sholat dan adzan pada waktunya.
Jika adzan zhuhur dikumandangkan sebelum waktunya, tentu adzan tidak sah.
Jika sholat zhuhur dilakukan sebelum waktunya, juga tidak sah.
Jika anda termasuk Takmir masjid, maka juga harus memperhatikan masalah ini.
Jika anda bukan sebagai muzadzin dan bukan Takmir, tentu berharap sholatnya akan diterima oleh Alloh. Dan salah satu syarat sahnya adalah masuk waktu.
Keterangan ini bukan untuk menyalahkan dan menghukumi sholat kaum muslimin tidak sah.
Namun sebagai bentuk tanasuh (saling menasehati) yang diperimtahkan oleh Alloh di dalam QS. Surat Al-‘Ashr, dan lainnya.
Aku tidak menghendaki kecuali berbuat ishlah (perbaikan) semampu-ku. Dan yang memberikan taufiq hanya Allah subhaanahu wata’aalaa.
Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Kamis Bakda Zhuhur, 17-Jumadal Awwal-1445 H / 30-November-2023 M.