1. Masuk Sorga karena Tauhid
Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ لَقِيَ اللهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئاً دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa bertemu Allah (dengan dia) tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatupun, maka dia masuk Sorga.” (HR. al-Bukhari (129))
2. Masuk Sorga karena iman, shalat dan puasa Ramadhan
Nabi ﷺ bersabda,
«مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَبِرَسُولِهِ، وَأَقَامَ الصَّلاَةَ، وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ »
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, berpuasa bulan Ramadhan, maka ada hak atas Allah untuk memasukkannya ke Sorga.” (HR. al-Bukhari (2790))
3. Masuk Sorga Karena Membangun Masjid
Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ بَنَى اللهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الجَنَّةِ
“Barangsiapa membangun sebuah masjid, yang dengannya dia ingin mencari wajah Allah, maka Allah akan bangunkan untuknya yang semisalnya di dalam Sorga.” (HR. al-Bukhari (450), Muslim (533))
4. Masuk Sorga Karena Shalat Subuh Dan Ashar
Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa shalat al-bardain (dua waktu dingin; yaitu subuh dan ashar), maka dia masuk Sorga.” (HR. al-Bukhari (574), Muslim (635))
5. Masuk Sorga karena berangkat ke Masjid
Nabi ﷺ bersabda,
«مَنْ غَدَا إِلَى المَسْجِدِ وَرَاحَ، أَعَدَّ اللهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنَ الجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ»
“Barangsiapa berangkat pagi ke masjid, atau berangkat sore, maka Allah sediakan untuknya hidangannya dari Sorga setiap kali dia berangkat pagi atau sore.” (HR. al-Bukhari (662))
6. Masuk Sorga karena lisan dan kemaluan
Nabi ﷺ bersabda,
«مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الجَنَّةَ»
“Barangsiapa menjamin untukku apa yang ada di antara kedua rahangnya dan apa yang ada di antara kedua kakinya, kujamin Sorga untuknya.” (HR. al-Bukhari (6474))
7. Masuk Sorga karena shalat sunnah rawatib
Nabi ﷺ bersabda,
«مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ»
“Barangsiapa shalat dua belas rakaat sehari semalam, maka dibangunkan untuknya sebuah rumah di Sorga karena kedua belas rakaat tersebut.” (HR. Muslim (728))
8. Masuk Sorga karena menuntut ilmu
Nabi ﷺ bersabda,
« مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ »
“Barangsiapa meniti suatu jalan; di dalamnya dia mencari ilmu, maka karenanya Allah akan mudahkan untuknya satu jalan menuju Sorga.” (HR. Muslim (6299))
9. Masuk Sorga karena ber-taradhdhiy
Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ قَالَ: رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ ﷺ رَسُولًا، وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
“Barangsiapa membaca radhiitu billaahi robban, wa bil Islaami diinan, wa bimuhammadin i rasuulan (aku ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai seorang Rasul) maka wajib Sorga baginya.” (HR. Abu Dawud (1529) dan dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih Sunan Abi Dawud (1353))
10. Masuk Sorga karena bertasbih
Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ العَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ، غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الجَنَّةِ
“Barangsiapa membaca subhaanallaahil ‘azhiim wa bihamdihi, maka ditanamkan untuk sebuah pohon korma di Sorga.” (Dishahihkan oleh at-Tirmidzi di dalam Shahiih at-Tirmidzi (3464))
11. Masuk Sorga karena berdo’a meminta Sorga
Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ سَأَلَ اللهَ الجَنَّةَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَتِ الجَنَّةُ: اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ الجَنَّةَ، وَمَنْ اسْتَجَارَ مِنَ النَّارِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَتِ النَّارُ: اللَّهُمَّ أَجِرْهُ مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa meminta Sorga kepada Allah sebanyak tiga kali, maka Sorga berkata, ‘Ya Allah, masukkanlah dia ke dalam Sorga; dan barangsiapa meminta perlindungan dari api neraka sebanyak tiga kali, maka Neraka berkata, ‘ Ya Allah, lindungilah dia dari api Neraka.” (HR. at-Tirmidzi (2572), Ibnu Majah (4340), dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih al-Jaami’ (6275))
Maka wajib bagi setiap mukmin untuk memperbanyak berdo’a kepada Allah meminta Sorga dan meminta perlindungan dari api Neraka.
12. Masuk Sorga karena haji mabrur
Nabi ﷺ bersabda,
«العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ»
“’Umrah menuju ‘umrah (yang lain) adalah penghapus dosa diantara kedua umrah tersebut; dan haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya melainkan Sorga.” (HR. al-Bukhari (1773))
13. Masuk Sorga karena kejujuran
Nabi ﷺ bersabda,
«إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى البِرِّ، وَإِنَّ البِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ، »
“Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan kepada Sorga.” (HR. al-Bukhari (6094))
14. Masuk Sorga karena wudhu dan shalat sunnah
Nabi ﷺ bersabda,
«مَا مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ، وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ، يُقْبِلُ بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ عَلَيْهِمَا، إِلَّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ»
“Tidak ada di antara seorangpun yang berwudhu’ lalu dia perbagusi wudhu’nya, lalu shalat dua rakaat, dia hadapkan hati dan wajahnya terhadap kedua rakaat tersebut, melainkan wajib Sorga baginya.” (Dihasan shahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih at-Targhib (394) dan Shahiih Abi Dawud (906))
15. Masuk Sorga karena laa ilaaha illallaah di akhir hayat
Nabi ﷺ bersabda,
«مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ»
“Barangsiapa akhir ucapannya adalah laa ilaaha illallaah, maka dia masuk Sorga.” (Dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih Abi Dawud (3116), dan Shahiih al-Jaami’ (6479))
16. Masuk Sorga karena salam, memberi makan, dan shalat malam
Nabi ﷺ bersabda,
«يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُونَ الجَنَّةَ بِسَلَامٍ»
“Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makanan, shalatlah kalian sementara manusia tidur, maka kalian akan masuk ke dalam Sorga dengan selamat.” (Dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih at-Tirmidzi (2485), Shahiih Ibni Majah (2648))
17. Masuk Sorga karena bebas dari kesombongan, korupsi dan hutang
Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ مَاتَ وَهُوَ بَرِيْءٌ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُوْلِ وَالدَّيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa meninggal, sementara dia berlepas diri dari kesombongan ghulul dan hutang, maka dia masuk Sorga.” (Dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih at-Tirmidzi (1572), dan Shahiih at-Targhiib (2892))
18. Masuk Sorga karena mengurus dua anak wanita
Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ دَخَلْتُ أَنَا وَهُوَ الْجَنَّةَ كَهَاتَيْنِ وَأَشَارَ بِأُصْبُعَيْهِ
“Barangsiapa mengurusi dua anak wanita, maka aku dan dia akan masuk Sorga seperti dua ini.” Dan beliau memberikan isyarat dengan kedua jemari beliau. (Dishahihkan oleh al-Albaniy di dalam Shahiih at-Tirmidzi (1914))
19. Masuk Sorga karena adzan
Nabi ﷺ bersabda,
مَنَ أَذَّنَ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ، وَكُتِبَ لَهُ بِتَأْذِيْنِهِ فِيْ كُلِّ مَرَّةٍ سِتُّوْنَ حَسَنَةً ، وَبِإِقَامَتِهِ ثَلَاثُوْنَ حَسَنَةً
“Barangsiapa adzan selama dua belas tahun, maka wajib baginya Sorga, dan dituliskan untuknya dengan setiap adzannya enam puluh kebaikan pada setiap kalinya, dan tiga puluh kebaikan dengan setiap iqamahnya.” (Dishahihkan oleh al-Albaniy dalam as-Silsilah as-Shahiihah (42))
20. Masuk Sorga karena menjenguk orang sakit
Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ عَادَ مَرِيضًا، أو زارَ أخاً لهُ في اللهِ ؛ نَادَى مُنَادٍ أَنْ طِبْتَ، وَطَابَ مَمْشَاكَ، وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلًا
“Barangsiapa menjenguk orang sakit, atau menziarahinya karena Allah, maka seorang penyeru menyerunya, ‘Bagus kamu, bagus pula perjalananmu, dan bersiaplah menempati tempat duduk mu dari Sorga.” (Dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih Abu Dawud (311), dan Shahiih at-Targhiib (2578), dan dihasankan di dalam Shahiih at-Tirmidzi (2008))
21. Masuk Sorga karena ayat kursi
Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوْبَةٍ ، لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةَ إِلَّا أَنْ يَمُوْتَ
“Barangsiapa membaca ayat kursi pada setiap akhir dari shalat fardhu, maka tidak akan yang bisa menghalanginya masuk Sorga kecuali kematian.” (Dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih al-Jaami’ (6464))
22. Masuk Sorga karena asmaa-ul husna
Nabi ﷺ bersabda,
إِنَّ لِلهِ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ اسْماً ، مِائَةً إِلاَّ وَاحِداً ، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu; barangsiapa menghitungnya, maka dia masuk Sorga.” (HR. al-Bukhari (7392))
23. Masuk Sorga karena ranting
Nabi ﷺ bersabda,
لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلاً يَتَقَلَّبُ فِيْ الْجَنَّةِ ، فِيْ شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيْقِ ، كَانَتْ تُؤْذِيْ النَّاسَ
“Sungguh aku telah melihat seorang lelaki yang mondar-mandir di dalam Sorga karena sebab sebuah pohon yang dia potong dari punggung jalan; dimana pohon tersebut telah mengganggu manusia.” (HR. Muslim (1914))
24. Masuk Sorga karena sayyidul istighfar
Nabi ﷺ bersabda,
سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ ، قَالَ: «وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ»
“Penghulunya istighfar itu engkau membaca, ‘Ya Allah, sesungguhnya adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau; Engkau telah menciptakanku, sementara aku adalah hamba-Mu; dan aku akan selalu berada di atas janji dan ancaman-Mu semampuku; aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perkara yang telah kuperbuat; aku kembali kepada-Mu dengan nikmat-Mu terhadapku, dan aku kembali kepada-Mu dengan dosaku, maka ampunilah aku, dikarenakan tidak ada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.’ Beliau bersabda, ‘Barangsiapa membacanya di waktu siang dengan meyakininya, lalu dia mati di hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni Sorga; dan barangsiapa membacanya di waktu malam dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum subuh, maka dia adalah termasuk penghuni Sorga.” (HR. al-Bukhari (6306))
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَجْمَعَنَا بِكُمْ وَوَالِدِيْنَا وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتَ فِيْ دَارِ كَرَامَتِهِ وَهُوَ رَاضٍ عَنَّا
Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung, pemilik ‘Arsy Yang Agung agar mengumpulkan kami bersama Anda semuanya, orang-orang tua kita, orang mukmin dan mukminah yang masih hidup di antara mereka, dan yang sudah wafat di dalam negeri kemuliaan-Nya, sementara Dia meridhai kita.
Ibnul Mubarok V berkata,
لَا أَعْلَمُ بَعْدَ النُّبُوَّةِ دَرَجَةً أَفْضَلَ مِنْ نَشْرِ الْعِلْمِ
“Aku tidak mengetahui setelah kenabian satu derajatpun yang lebih utama dari menyebarkan ilmu.” (Tahdziib al-Kamaal, 16/20)