4- Alloh Beri Hidayah Umat Islam Merayakan Hari Jum’at
Oleh: Muslim al-Atsariy
HADITS ABU HUROIROH radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ، بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا، وَأُوتِينَاهُ مِنْ بَعْدِهِمْ، فَاخْتَلَفُوا، فَهَدَانَا اللهُ لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ، فَهَذَا يَوْمُهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ، هَدَانَا اللهُ لَهُ – قَالَ: يَوْمُ الْجُمُعَةِ – فَالْيَوْمَ لَنَا، وَغَدًا لِلْيَهُودِ، وَبَعْدَ غَدٍ لِلنَّصَارَى»
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda: “Kita (umat Muhammad) adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat.
Kita adalah yang paling dahulu masuk surga, padahal mereka diberi kitab lebih dahulu dari kita, sedangkan kita diberi kitab sesudah mereka.
Lalu mereka berselisih, kemudian Allah memberikan petunjuk kepada kita, yakni kebenaran dari apa yang mereka perselisihkan. Inilah hari yang mereka perselisihkan, sedangkan Allah telah menunjukkannya kepada kita”.
Beliau bersabda lagi: “Maka hari ini (Jum’at) adalah untuk kita. Esok (hari Sabtu) untuk kaum Yahudi, dan setelah esok (Ahad) untuk kaum Nasrani”.([1])
HADITS ABU HUROIROH DAN HUDZAIFAH radhiyallaahu ‘anhuma
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، وَعَنْ حُذَيْفَةَ، قَالَا: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَضَلَّ اللهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا، فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ، وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الْأَحَدِ، فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ، فَجَعَلَ الْجُمُعَةَ، وَالسَّبْتَ، وَالْأَحَدَ، وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، نَحْنُ الْآخِرُونَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا، وَالْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، الْمَقْضِيُّ لَهُمْ قَبْلَ الْخَلَائِقِ»
Dari Abu Hurairah dan dari Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhuma keduanya berkata: Rosululloh ﷺ bersabda: “Alloh menyesatkan orang-orang sebelum kita dari hari Jumat.
Orang-orang Yahudi merayakan hari Sabtu (padahal mereka disyari’atkan merayakan hari Jum’at).
Dan orang-orang Nasrani merayakan hari Ahad (padahal mereka disyari’atkan merayakan hari Jum’at).
Lalu Allah menciptakan kita dan menunjuki kita untuk (merayakan) hari Jum’at.
Allah menjadikan (berurutan) hari Jum’at, Sabtu dan Ahad. Demikian juga di Hari Kiamat kelak, mereka mengikuti kita.
Kita orang-orang yang terakhir ke dunia, tetapi kita orang-orang yang lebih dahulu diadili sebelum umat-umat yang lain”.([2])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
1- Keutamaan umat Islam di atas Yahudi dan Nasrani.
2- Umat Islam terakhir datang ke dunia, tetapi yang terdahulu diadili pada hari kiamat, sehingga paling dahulu masuk surga.
3- Rahmat Alloh subhaanahu wa ta’aala kepada manusia dengan memberikan kitab suci sebagai petunjuk di dalam kehidupan untuk meraih kebaikan di dunia dan akhirat.
4- Dahulu Alloh subhaanahu wa ta’aala menurunkan kitab At-Taurat kepada Nabi Musa ‘alaihissalam sebagai petunjuk kepada orang-orang Yahudi.
5- Dahulu Alloh subhaanahu wa ta’aala menurunkan kitab Al-Injil kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalaam sebagai petunjuk kepada orang-orang Nashoro.
6- Keburukan menyelisihi Rosul utusan Alloh subhaanahu wa ta’aala dan berselisih dengan sesama orang beriman, sehingga menghilangkan kebaikan.
7- Alloh subhaanahu wa ta’aala mensyari’atkan kepada orang-orang Yahudi untuk merayakan hari Jum’at, namun mereka menyelisihinya, sehingga merayakan hari Sabtu.
8- Alloh subhaanahu wa ta’aala mensyari’atkan kepada orang-orang Nashoro untuk merayakan hari Jum’at, namun mereka menyelisihinya, sehingga merayakan hari Ahad.
9- Alloh subhaanahu wa ta’aala mensyari’atkan kepada umat Islam untuk merayakan hari Jum’at, dan Alloh memberikan petunjuk-Nya, sehingga tetap merayakan hari Jum’at.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh subhaanahu wa ta’aala selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.([3])
__________________
Footnote:
([1]) HR. Al-Bukhori, no. 876, 896, 3486; Muslim, no. 855/20. Dan ini lafazh Muslim
([2]) HR. Muslim, no. 856/22; An-Nasai, no. 1368, 1432; Ibnu Majah, no. 1083
([3]) Sragen, Bakda Subuh, Kamis, 18-Muharrom-1443 H / 26-Agustus-2021