Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy hafizhahullah
Hadits Sa’ad Bin Abi Waqqosh radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: “أُنْزِلَ الْقُرْآنُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَلَا عَلَيْهِمْ زَمَانًا، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ لَوْ قَصَصْتَ عَلَيْنَا، فَأَنْزَلَ اللهُ: {الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينَ} إِلَى قَوْلِهِ: {نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ} فَتَلَاهَا عَلَيْهِمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَمَانًا، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ لَوْ حَدَّثْتَنَا، فَأَنْزَلَ اللهُ: {اللهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا} الْآيَةَ، كُلُّ ذَلِكَ يُؤْمَرُونَ بِالْقُرْآنِ ، قَالَ خَلَّادٌ: وَزَادَ فِيهِ حِينَ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ ذَكِّرْنَا، فَأَنْزَلَ اللهُ {أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ}
Dari Mush’ab bin Sa’ad, dari ayahnya (Sa’ad bin Abi Waqqosh radhiyallaahu ‘anhu), dia berkata: “Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah ﷺ, lalu beliau membacakan kepada mereka (para sahabat) dalam waktu lama.
Lalu mereka berkata, “Wahai Rasulullah, seandainya engkau bercerita kepada kami!” Maka Alloh menurunkan (ayat): “Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat kitab (Al Qur’an) yang nyata (dari Allah). Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik”. (QS. Yusuf/12: 1-3)
Lalu beliau membacakan kepada mereka (para sahabat) dalam waktu lama.
Lalu mereka berkata, “Wahai Rasulullah, seandainya engkau menyampaikan berita kepada kami!” Maka Alloh menurunkan (ayat): “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya”. (QS. Az-Zumar/39: 23)
Semuanya diperintahkan dengan Al-Qur’an.
Khollaad berkata: “Dan dia menambahkan ketika mereka berkata, “Wahai Rasulullah, ingatkanlah kami!” Maka Alloh menurunkan: “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah”. (QS. Al-Hadiid/57: 16)([1])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
1- Al-Qur’an adalah kalam Alloh subhaanahu wata’aalaa yang diturunkan kepada Rasulullah ﷺ,
2- Di antara tugas Rasulullah ﷺ adalah membacakan Al-Qur’an kepada para sahabat.
3- Al-Qur’an adalah cerita yang paling baik. Maka ketika para sahabat menghendaki agar Rasulullah ﷺ bercerita kepada mereka, Alloh subhaanahu wata’aalaa menunjukkan kepadanya. Maka sepantasnya kita mengutamakan cerita-cerita dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, daripada cerita-cerita dari selain keduanya.
4- Al-Qur’an adalah berita yang paling baik. Maka ketika para sahabat menghendaki agar Rasulullah ﷺ menyampaikan berita kepada mereka, Alloh subhaanahu wata’aalaa menunjukkan kepadanya. Maka sepantasnya kita mengutamakan berita-berita dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, daripada berita-berita dari selain keduanya.
5- Al-Qur’an adalah peringatan yang paling baik. Maka ketika para sahabat menghendaki agar Rasulullah ﷺ memberikan peringatan kepada mereka, Alloh menunjukkan kepadanya. Maka sepantasnya kita mengutamakan peringatan-peringatan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, daripada peringatan-peringatan dari selain keduanya.
6- Sepantasnya kaum muslimin menyibukkan dengan Al-Qur’an, dengan membaca dan mengkajinya, dan tidak bosan dengannya, sebab Al-Qur’an adalah perkataan yang paling benar.
7- Sepantasnya kaum muslimin ridho dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi mereka, dan tidak mencari petunjuk dari selainnya, baik dari ajaran-ajaran agama lain, atau dari akal, atau dari perasaan, sehingga akan menyebabkan kesesatan.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh subhaanahu wata’aalaa selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.([2])
________________________
Footnote:
([1]) HR. Ibnu Hibban di dalam Shohihnya, no. 6209; Ibnu Jarir di dalam Tafsirnya, no. 18776; dan Al-Hakim, no. 3319 tanpa tambahan perkataan Khollaad. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam At-Ta’liqotul Hisan; Syaikh Syu’ab Al-Arnauth berkata didalam Takhrij Ibnu Hibban: “Isnadnya kuat”
([2]) Sragen, Bakda Subuh Sabtu, 24-Jumadil Akhir-1442 H / 6-Februari-2021 M