عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنهما: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَيْ رَبِّ، مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ، وَيَقُولُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ “، قَالَ: ” فَيُشَفَّعَانِ
“Dari ‘Abdillah bin ‘amr I, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Puasa dan al-Qur`an, keduanya akan memberikan syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Rabb-ku, aku telah menghalanginya dari makanan dan syahwat di siang hari, maka jadikan aku bisa memberikan syafaat padanya.’ Al-Qur`an berkata, ‘Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka jadikan aku bisa memberikan syafaat padanya.” Beliau bersabda, ‘Maka keduanya dijadikan bisa memberikan syafaat.” (HR. Ahmad)
Wahai hamba Allah,
1. Perhatikanlah puasa dengan perhatian yang sempurna, agar ia memberikan syafaat kepada Anda pada hari kiamat, sebagaimana puasa adalah perisai dari api neraka (yaitu perlindungan dari api neraka).
Berdasarkan hadits Abu Hurairah I, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ
“Puasa adalah perisai.” (HR. al-Bukhari Muslim)
2. Jagalah puasa Anda (diatas perlindungan ini), dan janganlah mengoyaknya dengan dosa-dosa seperti ghibah, namimah, kedustaan, kebodohan terhadap manusia, dan rofats (ucapan kotor, keji).
Sungguh Nabi ﷺ telah bersabda,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ مَا لَمْ يَخْرِقْهَا
“Puasa adalah perisai, selagi ia tidak mengoyaknya.” (HR. al-Hakim, Ahmad, dan Abu Ya’la)
3. Ketahuilah bahwa puasa termasuk perkara yang dikhususkan pahalanya oleh Allah. Maka jagalah puasa dari segala perkara yang melemahkan pahalanya.
Disebutkan di dalam hadits Qudsi dari Abu Hurairah I, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Seluruh amal anak Adam adalam untuknya, kecuali puasa, karena ia adalah untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa, lebih wangi di sisi Allah dari aroma wangi minyak misk.” (HR. al-Bukhari)
4. Ketahuilah bahwa orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan.
Berdasarkan hadits Abu Hurairah I, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amal anak Adam (pahalanya) dilipat gandakan; satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali lipat yang semisalnya hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ﷻ berfirman, ‘Kecuali puasa, karena ia adalah untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya; dia tinggalkan syahwat dan makanannya karena Aku. Bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan; kebahagiaan saat berbukanya, dan kebahagiaan saat bertemu dengan Rabb-nya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari aroma wangi minyak misk.” (HR. Muslim)
5. Perhatianlah dengan puasa agar Anda masuk dari pintu ar-Rayyan.
Berdasarkan hadits Sahl I, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ: الرَّيَّانُ، يدْخلُ مِنْهُ الصَّائمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، يُقَالُ: أَيْنَ الصَّائمُونَ، فَيَقُومُونَ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di dalam sorga terdapat sebuah pintu, yang disebut ar-Rayyan; orang-orang yang ahli berpuasa akan masuk darinya pada hari kiamat. Tidak akan masuk dari pintu itu seorangpun selain mereka. Akan dikatakan, ‘Dimanakah orang-orang yang ahli puasa? Maka merekapun berdiri. Tidak akan ada seorangpun yang masuk darinya selain mereka. Maka jika mereka telah masuk, maka ditutuplah pintu itu, hingga tidak masuk darinya seorangpun.” (HR. al-Bukhari Muslim)
6. Ikutilah puasa dengan puasa agar Anda mendapatkan kamar-kamar di sorga.
Berdasarkan hadits ‘Aliy I, dia berkata, ‘Nabi ﷺ bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلَامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Sesungguhnya di dalam sorga terdapat kamar-kamar; yang bagian luarnya terlihat dari bagian dalamnya; dan bagian dalamnya terlihat dari luarnya.’ Maka berdirilah seorang ‘Arab Badui seraya berkata, ‘Untuk siapa kamar itu wahai Rasulullah?’ Maka beliau bersabda, ‘Bagi orang yang membaguskan ucapan, memberikan makan, dan melanggengkan puasa, serta shalat di waktu malam, sementara manusia tidur.” (HR. at-Turmudzi)
7. Berharaplah wajah Allah ﷻ dengan puasa Anda. Dan berpuasalah Anda jika Anda sedang berjihad di jalan Allah.
Berdasarkan hadits Abu Sa’id al-Khudhriy I, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Tidak ada seorang hambapun yang berpuasa sehari di jalan Allah, melainkan Allah akan jauhkan wajahnya dengan hari itu, dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun.” (HR. Muslim)
8. Berpuasalah wahai seorang muslim dari pertengahan bulan Sya’ban, jika mudah bagi Anda. Dan puasa ini disunnahkan sebagaimana seandainya Anda berpuasa ayyaamal baidh (tanggal 13, 14 15) dari bulan Sya’ban jika tidak mudah bagi Anda untuk berpuasa dari pertengahan bulan Sya’ban.
Dan jika Anda berbuka di dalam bulan Ramadhan, maka berpuasalah dua hari sebagai gantinya.
Berdasarkan hadits ‘Imran bin Hushain I, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya, atau kepada yang lain,
أَصُمْتَ مِنْ سُرَرِ شَعْبَانَ قَالَ لَا قَالَ فَإِذَا أَفْطَرْتَ فَصُمْ يَوْمَيْنِ
“Apakah Engkau telah berpuasa di tengah Sya’ban? Dia menjawab, ‘Tidak.’ Maka beliau bersabda, ‘Maka jika Engkau berbuka (di dalam bulan Ramadhan), maka berpuasalah dua hari.” (HR. Muslim)
Dan dalam sebuah riwayat milik imam Muslim,
فَإِذَا أَفْطَرْتَ مِنْ رَمَضَانَ فَصُمْ يَوْمَيْنِ مَكَانَهُ
“Maka jika Engkau telah berbuka dari puasa Ramadhan, maka berpuasalah dua hari sebagai gantinya.”
Dan di dalam sebuah riwayat Muslim,
إِذَا أَفْطَرْتَ رَمَضَانَ فَصُمْ يَوْمًا أَوْ يَوْمَيْنِ شُعْبَةُ الَّذِي شَكَّ فِيهِ قَالَ وَأَظُنُّهُ قَالَ يَوْمَيْنِ
“Jika Engkau berbuka pada Ramadhan, maka berpuasalah sehari, atau dua hari. Syu’bah yang ragu tentangnya. Dia berkata, ‘Saya menyangka beliau bersabda, ‘Dua hari.”
(Pelajaran Keenam belas Dari Kitab an-Nabiy Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallama fii Ramadhaan (Tsalaatsuuna Darsan), Syaikh Muhammad bin Syami bin Mutho’in Syaibah, dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri)